Alden Rafif: Tidak Baper di Ruang Profesional

Alden, seorang siswa kelas XI di PKBM Piwulang Becik, memulai perjalanannya di dunia pendidikan dengan keputusan penting yang diambil saat memasuki kelas 10. Kala itu Ia memilih bergabung dengan PKBM Piwulang Becik dan mengikuti Program Project Based Learning mendalami pembelajaran dibidang visual.

Pada awalnya, Alden tertarik pada bidang visual ilustrasi. Ia mengeksplorasi berbagai teknik dan keterampilan yang diperlukan dalam dunia ilustrasi. Namun, seiring berjalannya waktu, minatnya mulai beralih ke bidang visual 3D. Ketertarikannya yang semakin mendalam pada 3D membuat mentornya mengarahkan Alden untuk lebih fokus dan memperdalam keterampilannya dalam bidang ini.

Namun, perjalanan Alden tidak selalu mulus. Ketika pertama kali bergabung, ia menghadapi banyak kesulitan, terutama dalam memahami konsep ruang dalam 3D modeling. Mentornya sering memberikan feedback bahwa hasil karyanya belum memenuhi standar kualitas seperti yang diharapkan. Alden mengakui bahwa pada awalnya ia sering merasa emosional atau ‘baper’ ketika menerima kritik. Hal ini tentu saja sangat memengaruhi semangat dan kesungguhannya dalam mengerjakan tugas, sehingga meskipun sudah berusaha memperbaiki, hasilnya pun tetap belum memadai.

Namun, dari pengalaman tersebut Alden belajar sebuah pelajaran berharga. Ia menyadari bahwa dunia profesional menuntut sikap yang matang dan tidak reaktif terhadap kritik yang membangun. Alden mulai belajar untuk tidak mengambil kritik secara pribadi dan lebih menggunakan logika serta pikirannya dalam mengerjakan tugas. Perubahan sikap ini membawa dampak positif yang signifikan bagi dirinya. Alden mulai menghasilkan karya 3D yang lebih baik dan bisa mencapai standar yang diharapkan.

Melalui proses ini, Alden menyadari pentingnya mentalitas yang kuat dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang. Tujuannya belajar di PKBM Piwulang Becik adalah untuk mempersiapkan diri menuju masa depan yang sukses, dengan mengembangkan keterampilan dan keahliannya di bidang 3D. Alden yakin bahwa dengan keterampilan yang dimilikinya, ia dapat meraih cita-cita dan mencapai kesuksesan yang diimpikan.

Pengalaman Alden di PKBM Piwulang Becik menunjukkan betapa pentingnya memiliki mentor yang dapat memberikan arahan dan feedback yang konstruktif. Selain itu, kesadaran diri untuk terus belajar dan berkembang tanpa terpengaruh oleh perasaan negatif merupakan kunci untuk mencapai hasil yang optimal. Alden percaya bahwa proses belajar yang penuh tantangan dapat menghasilkan kemampuan yang luar biasa ketika dijalani dengan tekad dan dedikasi. Dengan kesabaran, kerja keras, dan sikap yang tepat, setiap tantangan pasti dapat diatasi dan tiap mimpi dapat diwujudkan.

 

Tonton video lengkap Alden disini ya:

 

Mental Jawara: Kunci Sukses dalam Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah fondasi utama dalam membentuk seorang pelajar menjadi pribadi yang tangguh dan sukses. Salah satu konsep yang krusial dalam membangun proses pembelajaran yang efektif adalah mental jawara. Memiliki mental jawara ini tidak hanya sekadar tentang mencapai prestasi akademis, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang tangguh dan penuh semangat. Mari kita telaah lebih dalam mengenai komponen-komponen penting dari mental jawara.

Siap Menjadi Murid
Seorang siswa yang memiliki mental jawara selalu siap menjadi murid yang baik. Mereka menyadari bahwa belajar bukanlah hanya tentang mengikuti pelajaran di dalam kelas, tetapi juga tentang mempelajari pengalaman orang lain. Artinya, Sahabat Becik perlu siap menerima pelajaran dari berbagai sumber, baik itu dari mentor, guru, teman, atau pengalaman langsung. Dengan hati yang terbuka dan penuh rasa ingin tahu, seperti gelas yang siap diisi, Sahabat Becik akan mampu menyerap ilmu dan pengalaman baru dengan lebih efektif.

Ruang Sulit
Sahabat Becik perlu mengubah pandangan kita terhadap ruang sulit, karena di dalam kesulitan, tersembunyi potensi besar untuk pertumbuhan. Ruang ini bukanlah tempat untuk dihindari, tetapi di sinilah Sahabat Becik dapat menghadapi diri sendiri, mempelajari ilmu baru yang mungkin sebelumnya terasa tidak mungkin, mengubah kebiasaan buruk menjadi baik, atau mengerjakan proyek-proyek yang melebihi batasan kemampuan Sahabat Becik sebelumnya. Hanya dengan menghadapi ruang sulit inilah Sahabat Becik benar-benar dapat tumbuh dan berkembang.

Komitmen
Sahabat Becik tidak cukup hanya memiliki tujuan, tetapi juga diperlukan komitmen yang kuat untuk mencapainya. Seorang pemenang memiliki komitmen yang tidak tergoyahkan terhadap dirinya sendiri. Mereka mengikatkan diri pada tekad untuk terus belajar dan berkembang, tidak peduli seberapa berat rintangannya. Sahabat Becik perlu mengerti bahwa kesuksesan bukanlah sesuatu yang datang dengan mudah, tetapi membutuhkan dedikasi dan kerja keras. Dengan komitmen yang kuat, Sahabat Becik dapat selalu termotivasi untuk belajar dan mencapai potensi maksimal kita.

Daya Tahan
Perjalanan menuju puncak tidaklah mudah. Dalam menghadapi berbagai rintangan dan ujian, daya tahan yang kuat menjadi senjata utama seorang pemenang. Mereka tidak menyerah di tengah jalan, melainkan bertahan dan terus maju, meskipun dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Dengan daya tahan yang kuat, Sahabat Becik akan mampu belajar dari setiap kegagalan dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk mencapai puncak kesuksesan.

Percaya Diri
Seseorang yang memiliki mental jawara percaya bahwa mereka memiliki potensi untuk mencapai apa pun yang mereka inginkan. Mereka menyadari bahwa musuh terbesar mereka bukanlah orang lain, tetapi diri mereka sendiri. Kekhawatiran, keraguan, dan ketakutan sering kali menjadi penghalang terbesar dalam mencapai potensi penuh. Dengan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, Sahabat Becik dapat mengatasi diri sendiri dan terus maju menuju kesuksesan.

Dengan mengadopsi mental jawara dalam proses pembelajaran, kita tidak hanya menjadi pribadi yang berpengetahuan luas, tetapi juga menjadi manusia yang tangguh dan berdaya. Mari bersama-sama menjelajahi ruang-ruang sulit, menerima tantangan dengan hati yang terbuka, dan menjadi pribadi yang tak pernah berhenti belajar dan berkembang.

Khalyana Shira Almaghvira: Menjadi Pribadi yang Bertanggung Jawab

Shira, seorang siswi berusia 15 tahun dari Muntilan, telah menempuh perjalanan yang unik dalam dunia pendidikan. Awalnya, seperti kebanyakan remaja lainnya, Shira menghadiri sekolah menengah di daerahnya. Namun, pandemi COVID-19 mengubah arah pendidikannya. Orangtuanya menyadari bahwa Shira butuh pendekatan belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensinya, sehingga mereka memperkenalkannya pada PKBM Piwulang Becik.

Berpindah ke PKBM Piwulang Becik bukanlah keputusan sepele bagi Shira. Di sana, ia menemukan pendekatan belajar yang berbeda dari yang biasa ia alami di sekolah formal sebelumnya. PKBM Piwulang Becik menawarkan program pembelajaran berbasis proyek yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman praktis dan proyek kolaboratif.

Kini, Shira telah mengikuti Program Project Based Learning selama hampir tiga tahun. Program ini tidak hanya memberinya kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya dalam berbagai mata pelajaran, tetapi juga mengajarkan tanggung jawab dan keterampilan sosial yang sangat berharga. Shira semakin yakin bahwa pendidikan di PKBM Piwulang Becik mampu memberinya ruang untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.

Perjalanan Shira di PKBM Piwulang Becik tidaklah selalu berjalan mulus. Seiring berjalannya waktu, Shira semakin menyadari bahwa tanggung jawabnya bertambah. Mulai dari menjaga rumah tempat tinggalnya, hingga mendampingi proses belajar teman-teman sekelasnya. Seperti yang dialami oleh banyak siswa lainnya, ada saat-saat di mana ia merasa lelah dan ingin menyerah. Namun, di balik setiap tantangan, Shira menemukan dukungan yang tak tergantikan dari lingkungan PKBM Piwulang Becik. Dari mentor yang selalu ada untuk memberikan pendampingan, hingga teman-teman sekelas yang saling mendukung, serta doa dan support dari orangtuanya, semuanya menjadi pendorong bagi Shira untuk terus maju.

Salah satu hal yang paling Shira sukai dari pengalaman di PKBM Piwulang Becik adalah kesempatan untuk menjelajahi minat dan bakatnya dalam bidang visual digital. Dengan bimbingan dari mentor dan fasilitas yang disediakan oleh PKBM Piwulang Becik, Shira telah mengembangkan keterampilan dalam pembuatan model 3D menggunakan Blender, serta menghasilkan berbagai jenis ilustrasi seperti mascot, emote, dan retro dengan menggunakan perangkat lunak Clip Studio Paint. Kini, ia sedang fokus pada pengembangan keterampilan ilustrasi dan belajar tentang pemasaran, dengan harapan dapat merintis usaha kreatifnya sendiri di masa depan.

Bagi Shira, PKBM Piwulang Becik bukan hanya sekadar tempat belajar. Ini adalah komunitas di mana ia merasa diterima dan didukung sepenuhnya dalam upayanya untuk meraih impian dan potensinya. Pengalaman di PKBM Piwulang Becik telah membantu Shira tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, mandiri, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Tonton video selengkapnya disini ya:
https://www.youtube.com/watch?v=ArhH-M_Tsog