Posts

Microsoft Office 365 Education

Office 365 memberikan banyak kemudahan dalam layanan serba daring (dalam jaringan / online) ini. Pengajar dan peserta didik bisa dengan mudah berinteraksi dimana dan kapan saja selama ada koneksi ke internet.

Bahkan, Student Club tempat anak-anak berkumpul, berdiskusi dan berkegiatan pun, mudah sekali dengan fasilitas Teams di Office 365.

Dan kontribusi orang tua sebagai pendamping mempunyai peran yang penting. Dengan kegiatan Student Club di Piwulang Becik ini, orang tua dan anak belajar bersama. Konsep it needs a village to raise a child, mudah sekarang dilakukan dengan teknologi digital sekarang ini.

Tahukah anda bahwa
Stream
itu sama fungsinya dengan Youtube.
Yammer mirip banget dengan Facebook.
OneDrive sama dengan Google Drive.
Teams sama dengan Google Classroom.
Forms sama dengan Google Form.

 

Pemodelan Pendidikan Non Formal Yang Fleksibel

Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd. sebagai Kepala PP PAUD dan Dikmas Jawa Tengah, membuka Seminar Penerapan Model Hasil Pengembangan Tahun 2018 di PP Paud dan Dikmas Jateng, Jl Diponegoro No. 250, Ungaran, pada tanggal 24 Juli 2019.

Dengan gaya khasnya yang penuh semangat, pak Djajeng mengatakan, “Anak-anak di PNF jangan diajari persiapan UN saja, yang lebih penting adalah mengajari ketrampilan, vokasi, sebagai bekal hidupnya.

Dari data yang ada, anak-anak di PNF yang melanjutkan jenjang pendidikannya ke universitas tidak lebih dr 30 %. Sedangkan 70% lebih, mereka langsung kerja dan hidup dengan kompetensinya. Jadi, fokus PKBM mustinya 70% untuk kompetensi, bukan hanya mata pelajaran saja. Kalau hanya untuk persiapan UN, tak perlu belajar 3 tahun. Waktu 3 tahun itu perlu dimanfaatkan untuk ketrampilan lifeskill.”

Selanjutnya beliau mengatakan bahwa pemodelan PNF yang bagus dan fleksibel, dimana belajarnya bisa kapan dan dimana saja, dikembangkan untuk menguatkan kompetensi.

Jangan sampai pendidikan PNF nantinya justru lebih kaku dari pendidikan formal, dengan mengahabiskan waktu pendidiknya dalam membuat RPP yang rumit setiap tahunnya, yang bahkan mengurangi waktu pendidik terhadap peserta didiknya.

Dan P2PNF Ungaran telah turut serta dalam mengembangkan model yang fleksibel ini dengan memanfaatkan teknologi, supaya lebih efektif dan efisien. Sehingga mengurangi tugas administratif dan tatap muka supaya biaya lebih murah.

Pemodelan sistem online banyak membantu pendidikan jaman skrg dan memudahkan konsentrasi peserta didik kepada kompetensinya. Model ini dibiayai oleh negara, jadi mesti kita manfaatkan.

Setelah pembukaan yang sangat memberikan angin segar kepada sistem pembelajaran online di PKBM ini, acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian sesi peserta bagi yang mengikuti pemodelan PAUD, Paket B dan modul mata pelajaran kimia.

Di sesi Pengayaan Mata Pelajaran Kimia Paket C IPA Kelas XII Melalui MOOC, ibu Petty dan Ibu Yuyun memberikan paparan tentang bagaimana memanfaatkan teknologi informasi bagi peserta didik PNF.

P2PNF Ungaran tengah mengembangkan model pembelajaran Kimia di kelas XII kurikulum 2013 dengan memanfaatkan MOOC (Massive Open Online Courses). Kemudahannya dan juga pengayaan bagi mata pelajaran tersebut.

Seminar sehari seperti ini memberikan banyak dukungan kepada PKBM yang terus berusaha meningkatkan layanannya kepada masyarakat dalam menyambut era digital dan global.

Tanya Jawab Seputar PKBM PBx saat Kunjungan Teman PHI

Hari Rabu 26 Desember 2018 lalu, tim PHI (Perkumpulan Homeschooler Indonesia)  berkunjung ke PKBM Piwulang Becik.

Sebelum jam 8 pagi, mbak Ellen Kristi dan mbak Anggrahenny C Putri dari Semarang telah hadir terlebih dahulu. Beberapa saat kemudian mbak Noor Aini Prasetyawati dengan putranya, R, dari Solo hadir. Dan setelah beberapa waktu, mas Sapta Nugraha dari Yogyakarta bergabung. Diskusi menjadi lebih seru.

Cukup lama juga, sekitar 5 jam lebih, kami berbincang seputar hal ihwal homeschooling di tanah air. Dan berikut adalah sedikit ringkasan dari hasil perbincangan kami tersebut, yang bisa jadi juga adalah pertanyaan-pertanyaan dari banyak teman tentang PKBM Piwulang Becik (PBx).

pendidikan yang berakar kuat dalam budayanya sendiri

tetapi terhubung dengan budaya dunia luar yang lebih luas

  1. PBx bukanlah pkbm berlabel homeschooling, lembaga homeschooling atau perkumpulan homeschooler yang dilembagakan. PBx terbuka bagi semua, baik itu HSer, siswa sekolah formal atau nonformal dari PKBM lain pun bisa ikut belajar dan berkegiatan di PBx. Tidak terbatas untuk siswa dari Salatiga saja, siswa dari seluruh Indonesia juga bisa bergabung dengan mengikuti kelas dan tutorial online.
  2. PBx menerapkan sistem belajar modular online dari Setara Daring Kemdikbud ; sebuah LMS ( Learning Management System ) yang track record pembelajaran siswanya diakui oleh diknas, dimana siswa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai Kontrak Belajar.
  3. Tatap Muka peserta didik dan orang tua dengan PBx dilakukan di simpul PBx, saat berkunjung ke PBx atau PBx yang mengunjungi peserta didik. Juga disediakan pembelajaran secara online dan tutorial. Dengan sistem modular, ujian modul sesuai dengan Kontrak Belajar masing-masing yang telah disetujui di awal. Dan ini menggantikan UTS dan UAS (dengan jadwal yang telah ditentukan secara serentak).
  4. PBx tidak memungut/menarik/mengutip biaya pendidikan kepada peserta didik. Tapi kami memberikan kesempatan kepada orang tua jika ingin memberikan sumbangan secara sukarela. Sumbangan tersebut akan kami catat dengan rapi dan bisa disalurkan lewat rekening yayasan pendidikan.
  5. Bagi anak yatim dan/atau tidak mampu, PBx justru tidak mau menerima sumbangan. PBx dengan senang hati memberikan pelayanan yang penuh kepada mereka, sama seperti lainnya, tanpa dibedakan. PBx selalu mengusulkan mereka di program pemerintah KIP (Kartu Indonesia Pintar).
  6. PBx tidak akan menerima permintaan untuk pembuatan rapor atau ijazah secara ilegal. PBx berkomitmen untuk taat peraturan, tidak melanggar hukum. PKBM dan pemerintah telah memberikan banyak kemudahan kepada praktisi homeschooler atau siswa informal/nonformal. Jalur yang baik, benar dan legal bisa ditempuh … jadi tidak ada alasan untuk mencari celah secara ilegal.
  7. PBx akan memandu keluarga menyusun portofolio anak secara disiplin dan rapi. Mengumpulkan Portofolio wajib dibuat oleh setiap anak didik sebagai pembelajaran akan pentingnya membangun skilset sedari dini. Karir anak dirintis dan ditekuni sedari dini, bukan nanti. Dimulai dari yang sederhana dan yang mampu dilakukan saat ini.
  8. Karenanya PBx menuntut komitmen anak dan orangtua untuk disiplin membaca materi, mengerjakan tugas dan evaluasi sesuai arahan pemerintah. Walau ini tidak bisa diartikan memindahkan kurikulum sekolah formal ke rumah, karena kurikulum pendidikan non formal dari pemerintah sudah sangat memberikan kebebasan kepada para siswa untuk menjalankan program atau proyeknya sendiri secara mandiri. Dan PBx mengakomadasikan hal ini ke dalam sistem pembelajarannya, project based education.
  9. PBx bukanlah lembaga bimbingan belajar. Tidak ada pembelajaran secara reguler untuk setiap mata pelajaran. Tetapi PBx bersedia membimbing siswa yang akan menghadapi UN atau mengambil UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) seperti yang telah dilakukannya selama ini, baik siswa dari PKBM PBx, PKBM lain, atau pun sekolah formal lainnya.
  10. PBx bukanlah sebuah agen atau biro konsultan untuk bersekolah ke luar negeri, tetapi PBx bersedia untuk berbagi pengalaman kepada anak yang hendak melanjutkan kuliah ke luar negeri.
  11. PBx bukanlah sekolah, mengajar atau tempat ujian kurikulum internasional. Tetapi dengan pengalamannya, PBx bersedia untuk memberikan info seputar ujian Cambridge IGCSE/A-Level (British Curriculum) dimana di Indonesia, seorang HSer bisa ikut Ujian IGCSE sebagai Private Candidates di tempat-tempat yang tersebut di situs tersebut. Atau mengambil SAT (American Curriculum) yang juga mempersilakan HSer untuk hanya mengikuti ujian SAT saja tanpa bergabung ke sekolah internasional sebagai Home-Schooled Students.
  12. Peserta didik wajib datang ke kota Salatiga untuk mengikuti UN.

Wuih, banyak juga yang sudah dibahas dan didiskusikan. Paling tidak, ini akan memberikan gambaran luas tentang dunia pendidikan non formal, homeschooling dan menjadikan PKBM HS-Friendly.

Terimakasih atas kehadiran dan info-info yang telah dibawa oleh para pegiat PHI. Mari kita bersama-sama memajukan pendidikan di negeri ini. Dan terimakasih atas hadiah buku Cinta Yang Berpikir nya dari mbak Ellen Kristi.

Kinerja atau Kelengkapan

Lembaga pendidikan formal & non-formal, sering mendapat tantangan antara kinerja dan kelengkapan (Performance or Compliance). Compliance mengurusi kelayakan bangunan gedung, sertifikat pengajar, laboratorium, komputer, dll.

Terlihat ketika dulu banyak sekolah menyediakan AC dan karpet di dalam kelas ketika menyelenggarakan RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Menyediakan buku bilingual (bhs inggris-indonesia). Kmd guru sibuk ujian sertifikasi.

Tapi itu semua tidak meningkatkan juga sekolah tersebut ke taraf internasional. RSBI kmd dibubarkan. Terbukti bahwa mengejar compliance saja, hanya menghabiskan waktu & biaya. Tujuan utama pendidikan justru terlupakan.

Manajemen sibuk dengan bangunan, tetapi siswa terlupakan. Guru sibuk mengejar sertifikasi, tetapi lupa mengajar para siswi. Semua sibuk dengan fasilitas sekolah dan lupa bhw tujuan utama adalah mengentaskan siswa.

Kinerja atau Pemenuhan adalah dua hal yang idealnya berdampingan. Tapi dalam kehidupan sehari-hari, keduanya kadang adalah pilihan. Bukan karena biaya saja, tetapi lebih kepada prioritas. Prioritas pendidikan itu siswa atau bangunan sekolah?

Sekolah tidak akan pernah ada jika tidak ada siswa. Tetapi, siswa tanpa sekolah masih tetap siswa, yang bisa belajar dimana dan kapan saja. Dengan segala yang dia punya. Siapkah pendidikan kita berpusat kepada siswa ?

Beruntungnya, pemerintah sekarang menjadikan siswa sebagai pusat dari pendidikan. Bukan slogan, tetapi dilakukan. BAN PNF (Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal) mulai mengganti akreditasi dari compliance mjd performance.

adab, BUDI PEKERTI DAN BAHASA, NALAR, LOGIKA

Kmd dikenalkannya Tes Potensi Skolastik (TPS) & Tes Kompetensi Akademik (TKA) di UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) yg memberi porsi TPS lebih dari TKA, yg lebih menekankan kpd nalar dan komunikasi.

Tes Potensi Skolastik (TPS) lebih mudah dipelajari oleh siswa dengan fasilitas paling minim, karena hanya butuh: logika dan budi bahasa, saja.

Jika logika dan budi bahasa seorang siswa sudah terlatih dengan baik, maka bukan hanya UN dan UTBK saja mjd mudah baginya. Ujian Cambridge IGCSE dan A-Level, IB, SAT atau ujian internasional lainnya juga akan mjd lebih mudah.

Jangan remehkan lagi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang minim fasilitas & guru bersertifikat. Krn mereka lebih memprioritaskan softskill: logika, budi bahasa & budi pekerti, drpd gedung tinggi. Dan bukankah pendidikan spt ini yg dicari?

Homeschooling di Singapura

Selasa 11 Juni 2019 menjelang maghrib, mas Iwan dan mbak Hani sekeluarga berkunjung dan bermalam di Piwulang Becik. Banyak cerita tentang perkembangan pendidikan di Singapura. Jenjang pendidikan, sistem Cambridge ala Singapura, kegiatan komunitas dan banyak hal yang berhubungan dengan dunia IT.

Salah satu yang menarik adalah adanya Tuition Centre yang sebenarnya bertujuan sebagai tempat untuk para pelajar dari luar ketika akan memasuki sekolah di Singapura. Semacam preparation to study in Singapore. Tuition Center atau mirip dengan lembaga bimbingan belajar ini jenjangnya dari Primary (kelas 1 – 6 SD), Secondary (kelas 7 – 10 SMP) sampai Junior College (kelas 11 – 12 SMA).

Tuition Centre mirip dengan Bimbingan Belajar

Kalau pun seandainya mereka tidak memasuki sekolah formal, dari Tuition Centre ini mereka diperbolehkan untuk mengambil exam di The Primary School Leaving Examination (PSLE, semacam UN SD), O-Level di Secondary (UN di SMP) dan A-Level di JC (UN di SMA) … sebagai Private Candidate dengan memenuhi subject yang telah ditentuk oleh pemerintah Singapura.

Namun, ujian PSLE, O-Level dan A-Level tersebut harus sesuai dengan batasan umur yang telah ditentukan. PSLE (12 tahun), O-Level (16 tahun), A-Level (18 tahun). Jadi, walaupun si anak telah siap untuk maju exam, tapi jika belum memenuhi umur tersebut, mereka harus menunggunya.

siswa di tuition centre dapat langsung mengambil exam

Itulah serba serbi dari salah satu cara ber homeschooler di Singapura. Setiap negara akan mempunyai peraturan dan ketentuan yang musti ditaati, semata mata karena setiap negara ingin penduduknya mendapatkan pendidikan yang terbaik.

John Dewey

(20 Oktober 1859 – 1 Juni 1952)

Seorang filosof, psikolog dan pembaharu pendidikan dari Amerika dimana ide orisinalnya dan perhatiannya terhadap pengalaman dan refleksi, demokrasi dan komunitas, dan lingkungan pembelajaran, berpengaruh sangat kuat terhadap perkembangan dunia pendidikan dan reformasi sosial.

John Dewey meyakini bahwa pendidikan harus melibatkan dan memperluas pengalaman yang berkelanjutan secara terus menerus sehingga menjadi untaian penting dalam praktik pendidikan informal.

Eksplorasi pemikiran dan refleksi dari Dewey yang terkait dengan peran para pendidik, terus menjadi inspirasi. Kepeduliannya dengan interaksi dan lingkungan untuk pembelajaran memberikan kerangka kerja yang berkelanjutan dalam penerapannya. Dan hasratnya untuk demokrasi dalam pendidikan adalah supaya semua orang dapat berbagi dalam kehidupan bersama, memberikan dasar pemikiran yang kuat untuk praktik dalam pengaturan asosiasi di mana pendidik informal bekerja.

Art is the most effective mode of communications that exists

Beri dan ajaklah siswa sesuatu untuk dilakukan, bukan sesuatu untuk dipelajari, karena laku/perbuatan itu sendiri secara alami sifatnya sudah meliputi tuntutan untuk berpikir dan belajar. Karena kita tidak sedang belajar dari pengalaman, tetapi kita sedang belajar dari merefleksikan pengalaman.

Pendidikan adalah proses sosial; pendidikan adalah pertumbuhan; dan pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup, pendidikan adalah hidup itu sendiri.

Berikut adalah buku-bukunya yang telah menginspirasi gerakan pembaharuan sistem pendidikan.
(1916) Democracy and Education. An introduction to the philosophy of education
(1933) How We Think. A restatement of the relation of reflective thinking to the educative process
(1929) Experience and Nature
(1938) Experience and Education

 

Ivan Illich

Dilahirkan di Vienna Austria tanggal 4 September 1926 dan meninggal di Bremen Jerman tanggal 2 Desember 2002. Seorang pendeta katolik roma, filosof dan terkenal dengan deschooling nya dengan terbitnya buku tulisan dia Deschooling Society tahun 1971. Sebuah kritikan tajam terhadap sistem pendidikan massal.

Deschooling tidak berarti mengabaikan pembelajaran di sekolah, tetapi untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki pilihan apakah mereka akan bersekolah secara formal atau tidak. Kalau pun mereka bersekolah, bukanlah karena paksaan orang tua atau lingkungan. Atau harus mengikuti tes sebelum memasuki sekolah yang kemudian tidak mempunyai kesempatan untuk mempelajari topik yang diinginkan. Semustinya mereka diberi ruang dan kebebasan untuk memilih bagaimana mereka belajar atau bersekolah.

Kritikan Keras Terhadap Sistem Pembelajaran di Sekolah

Ivan Illich mengamati bahwa sistem pembelajaran di sekolah saat ini tidak mencukupi, karena dengan ketat lebih fokus kepada skill drill (latihan detail keterampilan teoritik). Bukan kepada metode belajar si anak.

Masyarakat telah didoktrinasi untuk percaya bahwa keterampilan itu berharga dan dapat diandalkan hanya jika itu adalah hasil dari sekolah formal.

Padahal kebanyakan pembelajaran bukanlah hasil dari instruksi. Ini lebih merupakan hasil dari partisipasi tanpa hambatan dalam lingkungan yang baik dan berarti. Cara terbaik kebanyakan orang dalam belajar adalah “bersama dengannya” (with it).

John Holt

John Caldwell Holt (lahir 14 April 1923, wafat 14 September 1985) adalah seorang penulis dan edukator dari Amerika dengan gagasan radikalnya: unschooling.

Anak-anak yang diberikan lingkungan belajar yang kaya dan mampu memberikan stimulasi positif, akan secara alami mulai belajar ketika mereka siap dan mempelajari apa yang siap dipelajari.

“We learn to do something by doing it.
There is no other way.”

Holt meyakini bahwa anak-anak tidak perlu dipaksa untuk belajar; mereka akan melakukannya secara alami jika diberi ruang dan kebebasan untuk mengikuti perhatian dan kepentingannya dan di dalam lingkungan dengan berbagai macam sumber daya yang ada. Garis pemikiran inilah yang di kemudian hari disebut unschooling (tidak sekolah).

Kecintaan belajar anak-anak ketika masih kecil sangatlah kuat, tetapi kemudian kita menghancurkannya dengan berbagai penghargaan dan hadiah yang pada akhirnya hanya akan membuat mereka merasa lebih baik dari lainnya. Atau dengan memutuskan apa yang menurut kita harus mereka pelajari, atau memikirkan cara cerdik untuk mengajarkan kepadanya.

Supaya tidak terjadi hal seperti itu, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah membantu anak-anak menjangkau dunia yang luas ini sejauh yang kita mampu, kemudian memperhatikan dengan seksama apa yang sedang mereka lakukan, berusaha menjawab pertanyaan mereka dan membantu mereka dalam mengeksplorasi hal-hal yang paling mereka minati dan perhatikan.

Berikut adalah buku-buku yang ditulis oleh John Holt yang sering menjadi rujukan bagi praktisi unschooling:
How Children Fail (1964)
How Children Learn (1967)
The Underachieving School (1969)
What Do I Do Monday? (1970)
Freedom and Beyond (1972)
Escape from Childhood (1974)
Instead of Education (1976)
Never Too Late (1979)
Teach Your Own: A Hopeful Path For Education (1981)

Beberapa ebook bisa diunduh di https://www.johnholtgws.com/homeschooling-resource-downloads/

Maria Montessori

Maria Tecla Artemisia Montessori (lahir 31 Agustus 1870, wafat 6 Mei 1952) adalah seorang dokter dan pendidik dari Italia yang dikenal sebagai filosof pendidikan dan tulisan-tulisannya tentang pedagogy (ilmu dan metode pendidikan dan pengajaran).

Tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah mengaktifkan hasrat alami anak untuk belajar

Salah satu filosofi metode montessori adalah mendidik anak dengan teladan. Jangan memerintahkan anak, tetapi contohkan bagaimana melakukannya. Karena, kalau kamu hanya mengatakannya, anak hanya akan melihat bibir kamu saja. Tetapi jika kamu mencontohkannya maka anak akan berkeinginan untuk melakukannya sendiri.

Pendidikan adalah proses alami yang berkembang secara spontan pada manusia. Tidak didapatkan dari mendengarkan sebuah kata, tetapi sebuah hasil kebajikan dari pengalaman dimana seorang anak berperilaku di lingkungannya.

bahasa yang paling sempurna dapat diucapkan oleh manusia adalah saat dia bayi,

ketika tidak satu orang pun yang mengajarinya

Pendidikan yang dimulai dari anak usia dini bukanlah mempersiapkannya untuk sekedar bersekolah, tetapi untuk menjalani sebuah kehidupan.

Karena pada akhirnya, kesadaran menemukan karakternya dan memiliki kemampuan sendiri, dihargai dan dicintai oleh lainnya, merasa berguna dan produktif adalah faktor utama dari jiwa manusia pada umumnya.

Gambar diambil dari https://en.wikipedia.org/wiki/Maria_Montessori

Charlotte Mason

Children Are Born Persons

adalah ungkapan yang sangat menggaung ke dunia pendidikan di tahun 1880an yang terus relevan sampai sekarang dan nanti. Charlotte Maria Shaw Mason (1 January 1842 – 16 January 1923) adalah guru yang walk the talk (melakukan apa yang telah diucapkan), sehingga dampaknya mendalam terhadap guru dan siswa bahkan terhadap kehidupan keluarga dalam mendidik orang tua dan anaknya.

Layaknya sebuah biji, anak sudah mempunyai potensi untuk berkembang menjadi pribadi yang utuh. Segala potensi khas dari seorang manusia dewasa sudah ada dan itu adalah pemberian dariNya. Ini bukanlah potensi awal yang bisa dinilai baik dan buruknya.

Dia akan menjadi baik jika ditumbuhkan dengan baik melalui tahap ketaatan sebagaimana layaknya orang yang baru belajar kepada gurunya. Sebuah ketaatan yang tumbuh dari rasa hormat kepada guru dan orang tuanya sebagai pendidik pertama.

Education is an atmosphere, a discipline, a life

Anak, orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya membuat atmofsir kehidupan yang menumbuhkannya menjadi pribadi yang utuh. Anak belajar dari tutur, laku dan teladan lingkungan sekitarnya.

Kebiasaan baik yang teratur dari lingkungan terdekatnya melatih kedisplinannya secara alamiah. Kehidupan lingkungan sekitarnya adalah pendidikan yang paling baik. Anak tidak saja belajar tetapi juga meneladani kebiasaan baik itu. Anak tidak saja mendapatkan ide tetapi juga penerapannya (konteks). Pengalaman yang dinamis, hidup dan lekat dengan kesehariannya.

Dengan dasar yang baik dari lingkungannya inilah, akar budi pekertinya mendalam dengan kuat. Kehendaknya menjadi lebih terarah karena tumbuh darinya. Nalarnya pun berkembang dan terkendalikan dengan baik. Dengan teladan kehidupan yang nyata, anak terbiasakan dengan memilih dan memilah yang baik dan buruk baginya.

Sehingga, dia menjadi insan yang bertanggungjawab, bukan saja terhadap dirinya tetapi juga alam sekitarnya. Karena semua ini adalah ciptaanNya dan kita bertanggungjawab untuk memelihara kehidupannya. Kehidupan akademis, kehidupan beragama, kehidupan sosial … semuanya saling berhubungan, saling menguatkan … karena Tuhan selalu bersama seluruh kehidupannya.

Children are born persons

gambar Charlotte Mason diambil dari https://en.wikipedia.org/wiki/Charlotte_Mason