Teater Budaya Jawa

.

pradnya paramitha

 

seni meningkatkan budi pekerti

 

Sertifikasi Atau Referensi

Akhir-akhir ini kita banyak sekali mendapatkan silang pendapat antara perlunya sertifikasi sebuah profesi. Bahkan sempat ada isu bahwa seorang homeschooler, portofolio hendaknya bersertifikat.

Sertifikat, sebenarnya pada tahap tertentu hanya menunjukkan bahwa dia telah pernah mengarungi suatu proses tertentu sehingga berhak untuk mendapatkannya. Seorang yang mendapatkan sertifikat ABRSM Piano Grade 6, bisa diperkirakan sebagus apa teknikal bermain pianonya. Tapi, sertifikat tersebut belum tentu bisa mengukur musikalitasnya.

Bahkan, sekarang ini banyak sekali sertifikat dikeluarkan hanya karena pernah mengikuti sebuah seminar tentang topik tertentu. Sertifikat jenis ini adalah sebuah tanda bahwa dia telah hadir dan mendengarkan seminar tersebut. Apakah dia memahaminya, tidak perlu ditanyakan. Sebaiknya peserta seminar cukup diberi piagam penghargaaan saja.

Untuk seorang homeschooler, surat referensi dari seorang ahli tentu lebih bermakna dibandingkan sebuah sertifikat. Apalagi banyak keahlian yang sudah sangat spesifik sehingga sertifikasinya sendiri belum ada.

Sertifikasi lebih formal, sedangkan surat referensi lebih personal. Dan kadang surat referensi lebih berbicara karena hubungan yang baik antara si ahli dengan muridnya. Seorang murid yang baik akan berusaha untuk membangun hubungan yang baik pula dengan gurunya.

Dan berikut adalah salah satu surat referensi kepada seorang homeschooler yang dibuat oleh seorang arsitek yang sudah diakui karyanya. Cukup jelas dan kelihatan personal sekali sifatnya. Dan inilah yang menjadikan surat referensi berbeda dengan surat sertifikasi.