Sudut Aman : Mengubah yang Tabu Menjadi Aman

Siswa PKBM Piwulang Becik: Aruna, Aliyya, Saras, dan Raisa memiliki pandangan yang berbeda dari kebanyakan orang tentang homeschooling. Bagi mereka, homeschooling bukan hanya tentang mendapatkan pendidikan, tetapi juga tentang menemukan titik nyaman dan mengenali diri sendiri. Sebagai orang-orang yang tidak ingin terjebak dalam rutinitas yang membosankan, mereka memilih untuk belajar di rumah dengan pendekatan yang lebih personal dan mengembangkan potensi yang ada. Namun, mereka tetap harus mempertahankan motivasi untuk belajar dan tidak terlena dengan kebebasan yang mereka miliki.

Keputusan mereka untuk homeschooling tidak selalu mudah. Mereka harus berjuang melawan stereotip masyarakat yang menganggap homeschooling sebagai sesuatu yang aneh dan tidak umum.  Dengan tekad dan semangat yang kuat, mereka berhasil melewati semua kesulitan tersebut.

dari kiri, Aliyya, Saras, Aruna, Raisa dan Bela

Saat Aruna mendengar tentang Lomba Markoding Digital Innovation Challenge 2022 “Perempuan Inovasi”, Aruna membentuk sebuah tim bersama Aliyya, Saras, dan Raisa untuk mengikuti lomba tersebut. Belum mengenal dan hanya bermodal rasa percaya, mereka berani untuk menjalankan visi dan misi untuk menunjukkan bahwa perempuan juga bisa menjadi inovator dan pelopor di dunia digital.

Sebagai sebuah tim, mereka berdiskusi, berlatih, dan saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan mereka. Berbagai perasaan dan pikiran mereka satukan demi tercapainya tujuan dan terbentuknya tim yang kompak.

Dalam perlombaan, tim mereka menunjukkan inovasi yang mereka ciptakan. Melalui Sudut Aman yang merupakan organisasi sebagai wadah untuk membicarakan hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat, tim mereka memenangkan Lomba Markoding Digital Innovation Challenge 2022 “Perempuan Inovasi” dan meraih Juara 1. Kemenangan ini bukan hanya milik mereka, tetapi juga milik seluruh Sahabat Becik yang telah mendukung mereka sepanjang perjalanan.

T-Shirt slogan Sudut Aman

Perasaan senang dan bangga tidak menjadikan mereka ingin berhenti di situ saja. Sudut Aman akan dikembangkan menjadi organisasi dengan berbagai program tentang HKSR (Hak-hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi) di lebih dari satu kota. Mereka ingin memberikan dukungan dan bantuan bagi perempuan yang mengalami kesulitan untuk memperjuangkan hak-haknya.

Dengan apa yang sudah dilalui, mereka telah membuktikan bahwa homeschooling bukanlah sesuatu yang sepele, tetapi bisa membawa keuntungan besar jika dijalani dengan semangat dan tekad yang kuat. Mereka telah menunjukkan bahwa perempuan juga dapat menjadi inovator dan pelopor di dunia digital.

 

 

 

Kegiatan Sudut Aman di Piwulang Becik Terkini

Parents World akan hadir kembali bersama Tim Sudut Aman. Rabu malam tanggal 8 maret 2023, pukul 19.00 dan akan sharing tentang “Membersamai Anak Berkompetisi”.

Jangan lupa untuk bergabung acaranya besok. Khusus untuk Orang tua murid Piwulang Becik

Parents World Zoom Meeting

 

Instagram Sudut Aman :

Klik gambar di atas untuk instagram @sudutaman.id

Tonton video lengkapnya di sini :

FIdella Anandhita: Merdeka Berperan dan Merasakan Community Enterprise Di PKBM

Sekolah Nonformal atau PKBM memang seringkali disalahpahami sebagai tempat yang hanya menyelenggarakan ujian untuk Paket A, B, dan C. Namun, seperti yang dialami oleh Fidella Anandhita atau Della, PKBM sebenarnya merupakan tempat yang aktif dan dikelola secara profesional. Della #livein di Piwulang Becik dari Oktober sampai Desember 2022 dan menemukan bahwa PKBM merupakan sebuah wadah untuk pertumbuhan anak-anak, orang tua, dan guru dalam komunitas belajar, mengajar, bekerja, dan berwirausaha.

Salah satu hal yang mengejutkan Della adalah bahwa PKBM dan industri saling terhubung. Hal ini menunjukkan bahwa PKBM bukan hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga memiliki peran yang penting dalam pembangunan industri dan masyarakat. PKBM dapat menjadi community enterprise atau lembaga wirausaha yang dimiliki dan dikelola oleh komunitas dengan tujuan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh komunitas. Prinsip koperasi dan Community Enterprise ini dikelola dalam lingkungan komunitas JRU (Jaringan Rumah Usaha).

Sebagai sebuah community enterprise, PKBM memiliki berbagai macam program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan masyarakat. Program-program ini disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat dan dilaksanakan oleh para pengajar yang terlatih dan berkompeten. Della merasa kagum karena menemukan bahwa PKBM telah mengaplikasikan dengan baik prinsip-prinsip yang selama ini hanya terdapat dalam buku, makalah, dan riset.

Tonton video lengkapnya di :

#LiveInSeries 5 – Laeta Aqvina: Ingin Mengubah Hidup Melalui Wirausaha

Laeta adalah salah satu anak muda SMK Tengaran yang mengikuti program Karir Anak yang didirikan oleh Jaringan Rumah Usaha (JRU) untuk membangun karakter, meningkatkan keterampilan, dan mengenalkan anak secara langsung dengan dunia profesional. Setelah mendaftarkan diri ke karir Anak, Laeta masuk di studio Kampung Becik Project dan menjalani Live In di Piwulang Becik.

Live In di Piwulang Becik memberikan Laeta pengalaman yang berharga. Di sana, Laeta belajar membangun kepercayaan diri dan cara beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Laeta juga memiliki kesempatan untuk belajar 3D Design bersama mentornya di komunitas. Dengan bimbingan dari para mentor, Laeta mampu mengubah dirinya dan memahami nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi seorang pengusaha.

Nilai-nilai yang telah Laeta dapatkan ini dirasakan juga oleh orang tuanya. Bapak dan Ibu Laeta menyadari anaknya telah berubah menjadi sosok yang lebih matang, dan memiliki visi yang jelas akan apa yang ia inginkan di masa depan.

Laeta pun bertekad untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang pengusaha. Melalui 3D Design, Laeta bertekad untuk berinovasi dan membuat produk-produk yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Laeta juga ingin menjadi salah satu contoh anak muda yang berhasil mewujudkan impiannya.

Tonton wawancara lengkapnya di: