Harmoni Belajar dan Bermain: Pengalaman Unik Project Based Learning di PKBM Piwulang Becik

Odilia Francesca Yap dan Nicholas Saverio Yap adalah kakak beradik siswa kelas IX dan VII yang saat ini sedang mengikuti program Project Based Learning (PBL) di Piwulang Becik Salatiga. Di usia yang masih sangat belia, Odil dan Nicho sudah berani belajar secara mandiri meninggalkan rumah dan orang tua mereka di Kota Tangerang, dan belajar memasuki ruang sulit yang belum pernah mereka alami sebelumnya. 

Namun, berbeda dengan Nicho yang masih dalam proses explore, Odil saat ini sudah memasuki tahap exposure dimana ia mulai membangun pemahaman dan memperdalam pengetahuan di satu bidang keahlian tertentu. Program Project Based Learning mempertemukan Odil dengan dunia 3D modeling yang menjadi fokus utama pembelajarannya saat ini, dengan didampingi oleh Kak Reza sebagai mentornya.

Rutinitas harian Odil dimulai dengan membersihkan area studio, untuk menciptakan suasana yang bersih dan menyenangkan untuk setiap sesi pembelajaran. Proses bersih-bersih ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga melambangkan pentingnya kebersihan dan ketertiban dalam proses belajar.

Selanjutnya, ada sesi membaca buku sebagai langkah awal untuk menumbuhkan kreativitas dan membuka wawasan Odil sebelum masuk ke dalam pembelajaran teknis 3D modeling. Kegiatan membaca buku ini juga menjadi ajang untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan meningkatkan imajinasi Odil dan teman-temannya.

Memasuki proses pembelajaran 3D modeling yang merupakan inti dari program Project Based Learning, Odil tidak hanya mempelajari konsep dasar pemodelan, tetapi juga diberikan tantangan untuk membuat sebuah proyek nyata yang mencerminkan aplikasi dari ilmu yang sudah didapatkannya. Proses pembelajaran ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kerja sama tim.

Namun, pengalaman belajar di PKBM Piwulang Becik tidak hanya terfokus pada aspek formal. Kebersamaan di antara anak-anak yang berpartisipasi dalam Project Based Learning menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan inspiratif. Bertemu dengan teman-teman baru, bermain bersama, membuat berbagai kreasi masakan, dan menjalani berbagai kegiatan lainnya secara bersama-sama, serta menciptakan suasana kekeluargaan yang melekat dan memberikan dampak positif bagi perkembangan setiap peserta didik.

Kebersamaan dalam rutinitas harian ini menjadi momen yang paling berkesan bagi Odil, di mana ia merasakan harmoni antara belajar dan bermain selama menjalani Project Based Learning di PKBM Piwulang Becik.

Odil berharap setelah menyelesaikan program pembelajaran di PKBM Piwulang Becik, ia dapat menjadi pribadi yang lebih mandiri. Ia juga berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang telah ia dapatkan untuk membuat karya-karya 3D dan menjadi ahli di bidang tersebut. Dengan keunikan dan nilai-nilai yang dihadirkan oleh program Project Based Learning di PKBM Piwulang Becik, Odil ingin membagikan kisahnya sebagai inspirasi bagi kita semua.

Tonton cerita Odil dan Nicho di:

 

 

Serunya Bermain dan Belajar dengan LembarKerjaID

Di pagi yang cerah pada hari Kamis, 15 Februari 2024 lalu, Kak Rizqa dan Kak Erda mengadakan kelas offline bersama LembarKerjaID di PKBM Piwulang Becik. Mengapa LembarKerjaID? Karena LembarKerjaID menyediakan materi pembelajaran seperti Lapbook, Worksheet dan Flashcard siap pakai dalam bentuk printable yang efektif dan efisien. Selain itu, LembarKerjaID dapat digunakan untuk membantu menstimulasi berbagai jenis kecerdasan anak dan dirancang dengan menggunakan pendekatan praktis (learning by doing). Hal ini memungkinkan anak untuk belajar secara bertahap dan hasilnya dapat didokumentasikan dalam bentuk lapbook.

Materi pembelajaran yang dipilih adalah bertema cuaca, karena bertepatan dengan cuaca saat ini yang kadang panas dan kadang hujan. Anak-anak dapat belajar tentang berbagai macam cuaca, bagaimana hujan terjadi, mengidentifikasi benda-benda apa saja yang dibutuhkan pada saat kondisi cuaca tertentu, dan mengenal berbagai jenis awan. Sehingga dalam satu tema, anak-anak bisa belajar:

– Literasi: Persiapan membaca dan menulis, serta stimulasi motorik halus.

– Logika dan Numerasi: Membangun logika dan matematika dasar

– Mengenal Dunia: Mengenal nama-nama benda dan fakta di sekitar anak

– Seni: Mengeksplorasi estetika visual

– Ekspresi Kreatif: Menstimulasi kreativitas anak Meskipun kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dari kelas 1 hingga kelas 6, semua anak antusias mengikuti kegiatan LembarKerjaID bersama-sama.

Hal ini dikarenakan mereka dapat mengeksplorasi LembarKerjaID sesuai dengan minat mereka masing-masing. Seperti Zahra yang senang menggunting dan mewarnai, Najwa yang sedang belajar menulis, serta Cia, Ara, dan Cindy yang disibukkan dengan teka-teki silang. Sesi selama 1,5 jam pun berlalu dengan cepat.

Melalui LembarKerjaID, anak-anak mendapatkan pembelajaran yang diserap berdasarkan pengalaman dari panca indra mereka, bukan hanya belajar dengan mendengarkan ceramah dan penjelasan. Proses belajar seperti ini lebih meresap ke dalam diri anak dan memiliki dampak jangka panjang. LembarKerjaID juga menawarkan lapbook siap pakai mulai dari tema alfabet, matematika, hijaiyah, dan pertanyaan-pertanyaan kreatif yang dapat menjadi panduan bagi orang tua untuk menstimulasi kemampuan sosial dan emosional anak (Social Emotional Skills).

Tonton keseruan belajar bersama LembarKerjaID di bawah ini :

Husayn : Explore, Exposure & Expertise

PKBM Piwulang Becik menjadi saksi perjalanan Husayn, seorang siswa kelas XI, yang memilih mengambil jalan pendidikan nonformal. Husayn dan orangtuanya menjelajahi berbagai bidang, dari musik hingga astronomi, membuka pintu menuju pengetahuan yang lebih luas.
Sebagai seorang anak kinestetik, dalam proses eksplorasinya, Husayn menemukan kegemarannya dalam dunia basket sejak usia delapan tahun. Melibatkan diri di dalam kejuaraan tingkat daerah hingga nasional, dan masih terus menjalani berbagai keterampilan termasuk belajar skill animasi dan ilustrasi.

Husayn menghadapi titik balik ketika usianya mencapai 14 tahun, dihadapkan pada pilihan untuk fokus di dalam satu bidang antara mempertahankan karier di dunia basket atau menyusuri jalur visual. Hal ini menjadi ruang sulit untuk Husayn, karena saat itu Husayn lebih menyukai bermain basket dibanding keterampilan animasi, namun akhirnya dia memilih fokus menjalani prosesnya di bidang animasi dengan mempertimbangkan banyak hal.

Keberanian untuk mengejar jalur visual membawa Husayn ke dalam dunia animasi dan ilustrasi di PKBM Piwulang Becik dengan didampingi oleh mentor yang berpengalaman di bidangnya. Bersama teman-temannya, setiap hari di studio adalah perjuangan untuk mencapai pencapaian sesuai tujuan individu masing-masing.

Saat ini di usia 18 tahun Husayn sudah mencapai titik pertamanya, yaitu memiliki unit usaha dengan pelayanan pembuatan animasi dan ilustrasi. Husayn dan timnya dipercaya oleh klien dari berbagai negara dan tetap didampingi oleh mentornya yang sudah lebih dahulu menjalani bidang tersebut.

Cerita di atas bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman seusianya. Terima kasih, Husayn, karena telah berbagi kisah ini! 😇

Tonton cerita Husayn di :