Sering Mengalami Stres Dan Cemas Saat Belajar, Ikuti Tips Berikut Ini

Sering Mengalami Stres Dan Cemas Saat Belajar, Ikuti Tips Berikut Ini

Saat mengerjakan tugas-tugas dari tutor terkadang membuat siapapun merasa pusing, termasuk anak-anak baik itu usia remaja atau usia menjelang dewasa. Apalagi jika sudah berdekatan dengan ujian, rasanya ada banyak tekanan yang dirasakan. Rasa tertekan yang dialami kemudian berubah menjadi stres yang berlebihan. Hal inilah yang kemudian menimbulkan rasa cemas yang berlebihan hingga depresi.

Kenapa mereka bisa mengalami stres?

Stres dan cemas bukan hanya memberikan beban psikologis saja, namun juga berdampak pada kondisi fisik seseorang misalnya sering sakit kepala, mudah marah, pola tidur terganggu, tubuh terasa lemas meskipun tidak melakukan aktivitas berat, serta perubahan tekanan darah. Banyak anak yang masih berusia remaja yang bersaing merebutkan peredikat nomor 1 diantara teman-temannya, sehingga hal inilah yang membuat mereka harus belajar lebih keras hingga larut malam.

Apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini banyak anak remaja yang mengalami kesulitan untuk belajar secara online. Tingkat stres yang dialami anak semakin meningkat, bukan hanya disebabkan oleh tugas-tugas belajar atau sistem pembelajaran jarak jauh, namun juga kegiatan belajar yang dilalui sendirian.

Selain itu penyebab umum remaja mengalami stres saat belajar adalah rasa jenuh, karena mereka harus menatap layar monitor selama berjam-jam. Tingkat stres semakin tinggi jika fasilitas semakin terbatas seperti jaringan internet yang lama atau alat elektronik yang digunakan kurang mumpuni. Interaksi yang minim membuat anak menjadi sulit memahami materi. Misalnya saat kegiatan belajar secara tatap muka, anak dapat bertanya secara langsung kepada pengajar, akan tetapi selama belajar online anak hanya bertanya secara virtual. Sehingga ada kemungkinan muncul kesalahpahaman atau justru ketidakpahaman tentang ilmu tertentu.

Lalu bagaimana cara mengatasi stres dalam belajar?

1.      Beristirahat jika sudah merasa lelah

Saat kita merasa lelah untuk menatap layar komputer atau smartphone, maka jangan dipaksakan. Istirahatlah sejenak setidaknya lima belas menit. Kita bisa berkeliling rumah atau sekadar melihat halaman depan yang hijau.

2.      Belajar meditasi

Saat mengalami stres mungkin ini saatnya kita belajar meditasi, kita bisa bisa melakukan meditasi sederhana dengan melakukan teknik pernapasan. Meditasi ini akan membantu pikiran dan perasaan seseorang kembali stabil.

3.      Luangkan waktu untuk berolahraga

Dibanding bermalas-masalan, lebih baik kita menyempatkan waktu untuk berolahraga sejenak. Olahraga dapat meningkatkan hormon dopamin sehingga suasana hati terasa membaik.

4.      Atur jadwal dengan jelas

Saat kita ingin menambah kegiatan yang lain seperti olahraga itu artinya kita perlu mengatur kembali jadwal harian yang dimiliki. Buatlah jadwal sesuai dengan kapan waktunya belajar, berolahraga, bermain, dan beristirahat.

5.      Tidur cukup

Pola tidur umumnya akan terganggu saat seseorang mengalami stres. Untuk itu, cobalah atur lagi jadwal tidur setiap hari setidaknya 7-8 jam. Jauhkan hal-hal yang bersifat distraksi dari tempat tidur.

6.      Diskusikan masalah ini dengan orang dewasa

Saat remaja stres umumnya mereka bingung bagaimana cara mengungkapkannya. Atau justru masih belum sadar jika mereka mengalami stres. Pada kondisi ini peran orang dewasa terutama orangtua di sekitar anak sangatlah penting. Pada saat anak merasa stres maka tugas orangtua adalah mendampinginya. Orangtua bisa menjadi teman dekat yang baik dengan mendengarkan setiap keluh kesahnya, atau jika perlu kita bisa meminta bantuan profesional untuk mengatasi stres tersebut.

Banyak remaja yang mengalami tekanan terkait pendidikannya. Untuk itu peran orangtua dan lingkungan terdekat anak sangat penting, untuk menemani dan memberikan dukungan. Katakan pada mereka jika mereka tak sendiri, keluarga selalu menemaninya dalam kondisi apapun.

Tips Kegiatan Belajar yang Menyenangkan untuk Anak Di Rumah

Tips Kegiatan Belajar yang Menyenangkan untuk Anak Di Rumah

Di masa pandemi sekarang tentu banyak kegiatan yang dibatasi, bahkan sekarang tidak boleh keluar rumah. Penyebaran virus yang cepat, tentunya akan mengancam kesehatan kita dan anggota keluarga yang lain termasuk anak. Untuk itu, kita harus menjaga kesehatan dengan mengikuti anjuran pemerintah #dirumahsaja.

Seperti yang kita tahu jika hampir semua kegiatan diadakan secara online, termasuk belajar. Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua, dalam kondisi seperti ini tentu pendampingan orangtua terhadap pendidikan anak sangatlah penting.

Terkadang kegiatan belajar di rumah sering kali membuat anak-anak merasa bosan. Mereka harus mengikuti kelas virtual kemudian mengerjakan tugas. Siklus belajar yang sama dan dijalani dalam jangka waktu yang panjang tentu akan membuat anak merasa sedikit stres. Jika sudah seperti ini maka anda perlu mengganti metode belajar yang lebih menyenangkan.

Kegiatan belajar sambil bermain menjadi alternatif yang membuat anak bersemangat kembali. Akan tetapi sebelum itu ada yang harus anda buat terlebih dahulu yakni jadwal kegiatan.

Membuat jadwal harian anak

Ingatkan anak jika ini bukan libur Panjang dan diskusikan secara terbuka dengan komunikasi yang baik dengan mereka. Karena saat membuat jadwal kegiatan anak, sebenarnya anda juga mengatur jadwal anda sendiri. Beberapa yang perlu diperhatikan:

  • Jumlah tugas yang dikerjakan dan tenggang waktunya
  • Waktu beristirahat dan bermain
  • Waktu beribadah
  • Waktu tidur siang

Kegiatan belajar sambil bermain di rumah

Setelah anda mengatur jadwal kegiatan dengan baik. Selanjutnya adalah menyiasati kegiatan belajar sambil bermain. Kegiatan ini bisa menjadi quality time moment antara orangtua dan anak, ini juga menjadi kesempatan bagi anda untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik pada anak.

Anda bisa memanfaatkan barang-barang yang ada dan memilih permainan tradisional.

Permainan tradisional cenderung membutuhkan aktifitas fisik dan kerjasama tim. Sehingga secara tidak langsung anak akan berolahraga dan belajar bersosialisasi meskipun masih dalam lingkup kecil. Berikut ini adalah permainan tradisional yang bisa menjadi alternatif belajar sambil bermain di rumah.

1.      Engklek

Mungkin permainan ini sering anda mainkan saat masih kecil, sambil bernostalgia anda bisa mengajak anak untuk bermain bersama. Anda dan anak bisa menyiapkan gambar petak engklek dan gacuk. Permainan ini sangat menyenangkan dimainkan setidaknya 3-5 orang, bermain engklek dapat menumbuhkan jiwa kompetitif pada diri anak.

2.      Lompat tali

Saat ingin bermain lompat tali tentu orangtua dan anak membutuhkan tali karet yang dirangkai panjang. Bermain lompat tali sama dengan berolahraga dengan intensitas tinggi.

3.      Mengembangbiakan tanaman

Selain beraktivitas fisik, kegiatan belajar sambil bermain lainnya adalah berkebun atau menanam bunga dan tanaman hias lainnya untuk halaman rumah. Anda bisa mengajak anak untuk menanam mulai dari bijinya, atau jika memungkinkan anda bisa mengajarkan teknik mencangkok tanaman.

4.      Membuat rangkaian listrik sederhana

Anda bisa mempraktekan aliran listrik sederhana dengan kabel, baterai, dan bola lampu.

Sebenarnya masih banyak kegiatan belajar sambil bermain yang bisa anda praktekan sendiri di rumah, namun yang terpenting orangtua mampu membangun storytelling pada anak. Storytelling merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan literasi anak tanpa terbebani. Anda tak perlu menggunakan barang-barang yang canggih, anda bisa memanfaatkan benda apa saja di rumah. Jadikan kondisi ini, momentum menjadi orangtua yang edukatif mendampingi proses belajar anak dari yang mereka tak ketahui hingga hal-hal yang dipahami secara mendalam.

 

Berikut Metode Pembelajaran Daring Yang Efektif  Selama Masa Pandemi

Berikut Metode Pembelajaran Daring Yang Efektif  Selama Masa Pandemi

Selama masa pandemi Covid-19 ada banyak perubahan yang terjadi dari segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Dengan kondisi seperti sekarang tentu kita semua harus siap dengan segala bentuk inovasi dalam proses belajar anak. Apalagi sampai sekarang, masih belum diketahui kapan saatnya proses belajar tatap muka bisa dilaksanakan.

 

 

Setiap pusat belajar tentu memberikan metode belajar yang berbeda agar anak-anak tetap bisa belajar di rumah. Meskipun demikian, perlu kita ketahui bersama jika tak semua institusi pendidikan yang ada di Indonesia memiliki metode belajar yang efektif. Banyak dari pihak institusi yang kesulitan dan masih menyesuaikan diri karena beberapa hal.

 

 

Namun jangan cemas, meskipun proses belajar dilakukan secara daring ternyata ada beberapa metode pembelajaran yang pas untuk mendidik anak. Bahkan beberapa ahli juga sudah menggodok metode pembelajaran tersebut. Kira-kira apa saja metode pembelajarannya? Simak ulasannya berikut ini.

1.      Project based learning

Metode Project Based Learning ini diterapkan agar anak belatih untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan menumbuhkan empati pada sesama. Bahkan menurut Mendikbud, metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk anak-anak dengan cara membetu kelompok belajar saat menyelesaikan projek, eksperimen, ataupun inovasi. Metode ini sangat cocok diterapkan pada wilayah zona kuning atau hijau karena dibutuhkan pertemuan kecil secara tatap muka untuk mengerjakan projek.

2.      Daring method

Metode daring adalah metode yang sangat membantu untuk menyiasati kondisi yang sedang tidak kondusif seperti sekarang. Metode pembelajaran secara daring diyakini dapat mengatasi permasalahan kegiatan belajar dan mengajar selama masa pandemi. Proses belajar dilakukan secara online. Metode daring sangat cocok diterapkan bagi Anda yang tinggal di zona merah. Kerena proses pembelajaran secara online tak membutuhkan pertemuan secara tatap muka.

3.      Luring method

Pembelajaran luring artinya pembelajaran tatap muka. Sebenarnya hal ini sangat mungkin dilakukan bagi wilayah dengan zona hijau, namun harus diiringi dengan protokol kesehatan. Umumnya metode pembelajaran luring dilakukan secara bergiliran. Metode luring digunakan, saat suatu wilayah memiliki sarana dan prasaran yang kurang mendukung untuk menerapkan pembelajaran daring.

4.      Home visit method

Home visit merupakan salah satu metode pembelajaran dimana pengajar mendatangi rumah dalam kurun waktu tertentu. Home visit bisa pas diterapkan bagi anak yang kurang memiliki kesempatan untuk memperoleh perangkat teknologi yang memadai. Sehingga, pembelajaran yang diberikan kepada anak bisa tersampaikan dengan baik.

5.      Blanded learning

Metode selanjutnya adalah metode blended learning. Metode blended learning merupakan merupaka yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam hal ini berarti, metodemenggunakan sistem daring dan tatap muka melalui video converence. Sehingga meskipun pihak pembelajar berada jauh dari pengajarnya, pembelajaran masih bisa dilakukan dengan baik, dengan ini keduanya dapat saling berinteraksi.

6.      Integrated curriculum

Metode pembelajaran akan lebih efektif jika materi merujuk pada project base learning. Dimanan setiap kelompok belajar akan diberikan projek yang relevan untuk materi yang terkait. Metode integrated curriculum ini bukan hanya melibatkan 1 materi saja, namun mengaitkan materi yang lain. Selain melatih kerja sama anak, metode ini juga memberikan kesempatan untuk membentuk team teaching dengan pengajar. Umumnya metode ini diterapkan secara daring maupun luring, sehingga bisa diterapkan di semua wilayah.

Kondisi pandemi tentu membuat banyak orangtua khawatir akan pendidikan anaknya, akan tetapi dengan metode yang tepat pembelajaran pun bisa terlaksanakan dengan baik. Pastikan metode pembelajaran disesuaikan dengan kondisi saat ini. Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar seseorang bisa belajar, yang terpenting adalah adanya niat belajar pada anak dan dukungan orangtua yang mendampingi proses belajar anak. Serta peran pengajar yang memberikan materi yang mudah dipahami meskipun dalam kondisi terbatas seperti ini.

 

 

Demikian artikel ini kami buat semoga memberikan gambaran bagi anda tentang serba serbi dunia pendidikan. Apabila ada pertanyaan tentang pendidikan alternatif Anda bisa hubungi kami di https://piwulangbecik.sch.id untuk informasi lebih lanjut.

Hari Guru

Persembahan dari
Allegra Michaela Nadira Utomo (kelas 2) tinggal di Surabaya (Jawa Timur),
Sha Quila Tabina (kelas 4) tinggal di Kabupaten Pasaman Barat (Sumatera Barat)
dan Sakti Mahayana Zaman (kelas 4) tinggal di Sidoarjo (Jawa Timur),

dari Student Club Sinematografi yang didampingi kak Rahmat Hidayat yang tinggal di Tangeran Selatan (Banten),

kepada para Guru di Piwulang Becik.

Gotong Royong anak-anak, orang tua dan pendamping di zaman ini bisa terjadi di mana saja. Sudah tidak ada batas antara dunia nyata dan maya.

Terima kasih untuk semuanya …

Setara Daring Menyambut Asesmen Kompetensi Minimum

Prospek Setara Daring

Bapak Ir Harris Iskandar Ph.D, Widyaprada Ahli Utama, Ketua Sub Bidang Edukasi Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Kemendikbud, dalam penutupan “Diseminasi Pembelajaran Setara Daring Pendidikan Kesetaraan” yang diselenggarakan oleh Direktorat PMPK, Dirjen PAUD Dikdas & Dikmen, Kemdikbud, dari tanggal 22-24 Oktober 2020 bertempat di Harris Hotel Sentraland, Semarang, menggarisbawahi bahwa era digitalisasi tidak bisa dielakkan.

Sebagai salah satu pejabat utama yang menggagas Setara Daring tahun 2016 dan menggalakan penerapan aplikasi ini sejak 2018, memperlihatkan data dimana pada April 2018 penggunanya baru 10 SPNF, kemudian meroket dengan cepat per data tanggal 21 Oktober 2020 telah digunakan oleh 1.554 SPNF, dengan 12.770 Tutor, 41.555 Peserta Didik.

Pembelajaran online ini justru lebih tertib secara materi. Bisa disetting bahwa peserta didik harus mengikuti secara bertahap, tidak bisa melompat. Di dunia perkuliahan, bisa jadi tidak pernah masuk, dan hanya mengikuti ujiannya saja. Tapi di sistem online yang ketat, jika seminggu tidak pernah login, bisa dihapus dan harus mengulang dari awal lagi.

Jadi, walaupun memberikan fleksibilitas ruang dan waktu, tetapi akuntabilitasnya bisa lebih tinggi dari offline. Setara Daring dengan fitur di Learning Management Systemnya yang semakin lengkap, memberikan prospek cerah dalam pendidikan di Indonesia.

Momentum Bagi Perluasan Homeschooling

Era pandemi sekarang ini menjadikan anak-anak mendadak homeschooling. Sebagian masih tergagap-gagap, sebagian lain menikmati, dan bisa jadi setelah pandemi, mereka akan terus menginginkan model pembelajaran seperti ini. Para atlet dan artis terbantu sekali dengan HS di SPNF, karena mereka bisa fokus kepada keahliannya, tetapi tidak tertinggal pendidikan akademisnya.

Pandemi ini mengembalikan pendidikan kembali kepada keluarga. Merekalah yang menentukan pendidikan anaknya. Yang secara sadar, teratur dan terarah mengutamakan kemandirian dalam belajar.

Setara Daring yang dirancang sejak 2016 ini menjadi solusi bagi para homeschooler yang terdaftar di SPNF.

Gotong Royong di Setara Daring

Beberapa hal telah diusulkan, salah satunya adalah menggagas gotong royong semua pelaku dunia pendidikan yang aktif menggunakan Setara Daring: Seamolec dan Forum Komunikasi PKBM, untuk memberikan wadah dengan fasilitas IT yang bagus bagi warga SPNF untuk membuat modul, soal dan jawab yang berasal dari kearifan lokal masing-masing daerah.

Jadi, modul, soal dan jawab, tidak berasal dari pusat saja, tetapi juga daerah. Ini meningkatkan rasa gotong royong dan memiliki Setara Daring.

Sehingga kekuatan konten di Setara Daring, akan semakin menguat.

Setara Daring Menyambut AKM

Dengan platform yang semakin lengkap dan baik ini, ditunjang oleh beragamnya konten dari berbagai daerah di Indonesia, Setara Daring tentu akan sangat siap untuk menerapkan Asesmen Kompetensi Minimum, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

Karena karakter gotong royong ini sudah terbiasa di lingkungan Setara Daring. Dan partisipasi setiap daerah akan memberikan lingkungan belajar yang luas, sekaligus menghargai kearifan lokalnya.

Siaran Pers 4 Kementerian Untuk Pembelajaran di Masa Pandemi

Keputusan bersama 4 Kementerian telah disiarkan hari Senin 15 Juni 2020 dan rekamannya bisa dilihat di channel youtube Kemdikbud RI ini.

Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran Baru di Masa Pandemi Covid-19 bisa dibaca di link berikut

Dan mbak Tami di akun Facebooknya pun telah membuat ringkasan yang bagus. Atas izin mbak Tami, kami sertakan rangkuman tersebut di sini.

Alhamdulillah, barusan banget sudah keluar press release resmi dari Kemendikbud RI (bisa cek di channel yutubnya) tentang Tahun Ajaran Baru 2020/2021 yang akhir akhir ini memunculkan banyak keresahan di orang tua.

Berikut ini saya coba summary-kan beberapa poin penting yang disampaikan oleh Mas Menteri terkait kebijakan Tahun Ajaran Baru yang akan berlangsung di masa pandemi ini. Untuk penjelasan lebih lengkap dan rincinya, bisa langsung dibaca satu persatu di slide yang saya sertakan di postingan ini ya.

1. Tahun ajaran tetap berlangsung di Bulan Juli 2020, TAPI Kemendikbud mengizinkan dibukanya pembelajaran tatap muka HANYA di zona hijau dengan syarat berlapis dan protokol kesehatan yang sangat ketat

2. Selain zona hijau, pembelajaran tatap muka TIDAK BOLEH dilakukan. Tahun ajaran tetap dimulai Juli, tetapi dilaksanakan melalui metode daring (online) sampai kondisi dinilai membaik

3. Pada zona hijau, HANYA jenjang SMP & SMA (dan setara) saja yang boleh melakukan pembelajaran tatap muka. JIKA dinilai kondisi tetap aman (status zona hijau), akan diikuti oleh jenjang Sekolah Dasar setelah 2 bulan ke depan, lalu diikuti lagi oleh jenjang PAUD 3 bulan setelahnya

4. JIKA status wilayah turun dari zona hijau, maka pembelajaran tatap muka WAJIB dihentikan

5. Meskipun zona hijau sudah memenuhi syarat berlapis dan protokol ketat, sehingga memutuskan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka, orang tua PUNYA HAK AKHIR untuk memutuskan apakah anaknya akan mengikuti belajar di sekolah atau memilih belajar secara daring saja dari rumah

6. Pada zona hijau, kapasitas kelas WAJIB dikurangi dengan ketentuan maksimal 50% dari kapasitas awal, atau sekitar 18 siswa saja di setiap kelas

7. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tadinya memiliki aturan persentase tertentu untuk alokasi tertentu, selama masa pandemi ini direlaksasi tanpa batasan. Tiap sekolah BERHAK melakukan perubahan persentase untuk alokasi penting yang dianggap perlu untuk mendukung program belajar dan kesejahteraan guru

8. Khusus untuk jenjang Pendidikan Tinggi (kampus) tetap dilakukan pembelajaran secara DARING (online) di SEMUA ZONA, termasuk zona hijau. Kampus dianggap memiliki kemampuan & sumber daya yang lebih siap untuk meneruskan pembelajaran secara daring

9. Tetapi, ada kebijakan khusus untuk aktivitas belajar di level Perguruan Tinggi yang dianggap sangat penting dan berhubungan dengan kelulusan mahasiswa, yang sulit dilakukan secara daring (praktikum lab atau bengkel, misalnya). Khusus untuk kondisi tersebut, mahasiswa diperbolehkan datang ke kampus dengan menerapkan protokol yang sangat ketat

10. Kebijakan dan keputusan untuk unit pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (RA, MI, MTs, MA, dan Pesantren), kurang lebih akan sama tapi baru akan diumumkan resmi oleh Kemenag sekitar 2 hari ke depan

***

Kebijakan di atas disebut oleh Mas Menteri sebagai “metode relaksasi yang PALING konservatif“, paaliing perlahan, dan paaliiing bertahap. Karena tujuan utama dari kebijakan ini adalah KESELAMATAN. Baik bagi anak, orang tua, guru, dan segenap staf pendidikan lainnya. Fyi, zona hijau saat ini cuma ada kurang dari 90 kota/kabupaten loh. Atau sekitar 6% dari populasi saja. Loud & Clear ya Parents..

Pemerintah sudah menetapkan kebijakan yang menurut saya cukup berimbang dengan kondisi pandemi di negara kita saat ini. Kalo kata Mas Menteri, kebijakan yang di-release hari ini adalah hasil rekomendasi dari banyaak sekali pihak, dengan mempertimbangkan banyaaak sekali faktor. Tapi intinya tetep sama ye : Corona itu emang BAHAYA.

Kalo kagak bahaya, ngapain cobak Mas Menteri ribet ngomong panjang lebar sore sore begini. Mending waktunya dia pake buat maen PS 5 yekan, WKWKW. Nah sekarang tinggal kita yang aktif ambil peran dan berusaha menjalankannya dengan sungguh sungguh. Sekolah sungguh sungguh merancang proses belajar daring agar bisa efektif buat siswa … Guru sungguh sungguh melaksanakan tugas mengajarnya meskipun dilaksanakan secara online … Para Ibu sungguh sungguh memperpanjang kesabaran menemani anaknya belajar di rumah … Para Ayah sungguh sungguh berusaha meluangkan waktu mendampingi anak sepulang bekerja …

Dan Saya pun sungguh sungguh ngiklanin buku edukatif anak di timeline Anda #EGimana~ stay safe & healthy, Parents! We shall overcome!
⭐ Jayaning Hartami

Less Regulation More Innovation

Asah Pena dan Kultur Parenting pada hari Sabtu 13 Juni 2020, mengadakan webinar Strategi Pembelajaran Era Kenormalan Baru. Rekaman webinar ini bisa dilihat kembali di channel Youtube Kultur Parenting.

Kali ini kita ingin menggarisbawahi apa yang disampaikan oleh bapak Hamid Muhammad (Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah) untuk isu yang paling menarik saat ini:
– Pembelajaran Jarak Jauh
– Less Regulation More Innovation
– Satuan pendidikan harus mengoptimalkan layanan
– Pelonggaran penggunaan dana BOS/BOP
– Jaga stamina
– Mendukung inisiatif satuan pendidikan
– Merdeka belajar adalah inovasi yang bertanggung jawab

Pembelajaran Jarak Jauh di Semester I 2020/2021

Channel Youtube Kultur Parenting mulai menit ke 2:54:20
Prinsip utama pemerintah adalah kesehatan peserta didik dan warga satuan pendidikan, namun hak belajar untuk mendapatkan pendidikan juga harus dipenuhi. Karena keduanya sama pentingnya.

Walaupun banyak usulan, tetapi tahun ajaran baru tidak bisa ditunda sampai nanti Januari 2021 dengan pertimbangan:
– kelas akhir SD SMP SMA harus tetap melakukan pembelajaran
– tidak ada satupun dari gugus tugas covid-19 dan tim ahli yang bisa menjamin bahwa nanti pada bulan Januari 2021 tidak ada satu pun kasus yang terpapar covid-19

Karenanya, tahun ajaran baru tetap dimulai Senin 13 Juli 2020, tetapi dengan aturan sebagai berikut:
– untuk semua zona kuning, oranye dan merah tidak ada satu pun yang diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka di semester I tahun ajaran 2020/2021, dan harus dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
– untuk zona hijau, pemerintah daerah tetap harus melakukan asesmen untuk memastikan tidak ada satu pun yang terpapar covid-19.
– yang telah melakukan asesmen pun, tidak serta merta bisa langsung menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Harus melalui syarat yang ketat, misal: masker harus disediakan untuk semua murid dan guru, tempat cuci tangan dengan air yang mengalir, kantin tidak boleh buka, kegiatan olah raga, ekskul tetap tidak boleh dilakukan.

Dan pertimbangan orang tua wajib diperhatikan. jika suatu daerah sudah memperbolehkan peserta didik datang ke sekolah, tetapi orang tua merasa tidak yakin akan kesehatan anaknya, maka sekolah tidak boleh memaksa anak tersebut untuk datang.

Harap diketahui, jumlah peserta didik di zona merah, oranye dan kuning mencapai 94% dari keseluruhan peserta didik di Indonesia. Hanya 6% saja yang berada di zona hijau.

Less Regulation More Innovation

Channel Youtube Kultur Parenting mulai menit ke 3:11:40
Merdeka belajar itu intinya adalah Less Regulation More Innovation. Dimana regulasi di saat kondisi normal tidak serta merta kaku harus dilakukan juga di masa pandemi. Misal, pengajaran tidak harus persis mengikuti KD (Kompetensi Dasar). Penerapan e-rapor juga tidak harus dilakukan sekarang.

Menteri pendidikan justru memberikan keleluasaan kepada guru dalam mengajar, dimana bisa hanya memberikan esensi materinya saja. Pemerintah mendukung inisiatif para guru dan satuan pendidikan melakukan terobosan dalam mengatasi masalahnya.

Bagi yang belum mampu berinisiatif, pemerintah akan memberikan modul dan KD yang telah disederhanakan untuk setengah semester I tahun ajaran 2020/2021.

Satuan Pendidikan Harus Mengoptimalkan Layanan

Channel Youtube Kultur Parenting mulai menit ke 3:25:00
Selama masa pandemi dan PPDB, beberapa sekolah swasta tidak melakukan kegiatan belajar dan mengajar dengan baik. Satuan pendidikan hanya mengirimkan materi dan soal, kemudian meminta jawaban untuk dikirimkan kembali. Dan ini tentu tidak disukai oleh para orang tua murid dan membebani peserta didik. Yang mengakibatkan beberapa orang tua tidak akan mau membayar sepeserpun.

Karenanya, satuan pendidikan harus memperbaiki sistem pengajarannya dan mengoptimalkan layanan pendidikannya.

Pelonggaran Penggunaan Dana BOS/BOP

Channel Youtube Kultur Parenting mulai menit ke 3:30:41
Di era sekarang ini, ketika pandemi masih menghantui, pemerintah melonggarkan penggunaan dana BOS/BOP. Tidak dibatasi dan silakan diatur sesuai kebutuhannya.

Jaga Stamina

Channel Youtube Kultur Parenting mulai menit ke 3:32:30
Jagalah stamina, karena kita tidak tahu kapan wabah ini bisa diselesaikan secara tuntas.

Mendukung Inisiatif Satuan Pendidikan

Channel Youtube Kultur Parenting mulai menit ke 3:35:15.
Menteri mendorong inisiatif satuan pendidikan untuk mengatasi masalah. Hanya jika memang sudah mentok, Mendikbud baru akan mencarikan solusinya.

Merdeka Belajar adalah Inovasi yang Bertanggung jawab

Channel Youtube Kultur Parenting mulai menit ke 3:41:40
Jangan menunggu pusat, sekarang saatnya berinisiatif dan fleksibel. Jangan selalu minta juklak dan juknis untuk melaksanakannya, dimana kedua istilah itu sangat dihindari oleh menteri Nadiem. Sepanjang target meningkatkan mutu pendidikan tercapai, lakukan saja. Jangan terhambat karena regulasi yang dipakai saat normal. Sekarang masa tidak normal. Jangan terkecoh dengan istilah new normal.

Pemerintah melakukan banyak relaksasi, tetapi kemerdekaan belajar ini syaratnya tetap harus bertanggung jawab.

Ujian Pendidikan Kesetaraan

Tidak perlu menunggu tahun depan, ternyata tahun ini Ujian Nasional sudah ditiadakan.

Pemerintah dan diknas mengambil kebijakan yang sangat tepat dalam menanggulangi wabah virus corona sekarang ini. Berkumpul dalam jumlah banyak menghadapi resiko yang tinggi terpapar virus corona dari pembawa (carrier) yang sudah untuk dideteksi saat ini.

Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) telah menggantikan Ujian Nasional. Peserta didik tidak perlu datang ke lokasi diadakannya UPK, karena bisa diselenggarakan secara online (daring). Mekanisme dan prosedur legalitasnya pun sudah disiapkan.

Pun, jika sekolah atau PKBM belum mampu menyediakan layanan UPK secara daring, nilai ijazah bisa didapatkan dari hasil rapor semester 1 sampai 5 dan juga hasil penilaian kualitatif lainnya, seperti portofolio.

PKBM Piwulang Becik (PBx) tentu sudah siap dengan perubahan kebijakan ini, karena sedari awal kami telah menyediakan layanan daring. Baik itu dengan LMS (Learning Management System) nya diknas: Setara Daring, atau pun Google Suite dan juga Microsoft Offie 365 Education.

Ketiga sistem tersebut memberikan layanan yang memudahkan peserta didik dan juga orang tua dalam proses pembelajaran. Sharing dari orang tua pun sangat memungkinkan, sehingga bisa dinikmati oleh warga PBx dimana pun berada.

Semoga, dengan berhasilnya perubahan UN ke UPK secara daring ini, dilanjutkan dan ditingkatkan lagi di tahun depan.

Microsoft Office 365 Education

Office 365 memberikan banyak kemudahan dalam layanan serba daring (dalam jaringan / online) ini. Pengajar dan peserta didik bisa dengan mudah berinteraksi dimana dan kapan saja selama ada koneksi ke internet.

Bahkan, Student Club tempat anak-anak berkumpul, berdiskusi dan berkegiatan pun, mudah sekali dengan fasilitas Teams di Office 365.

Dan kontribusi orang tua sebagai pendamping mempunyai peran yang penting. Dengan kegiatan Student Club di Piwulang Becik ini, orang tua dan anak belajar bersama. Konsep it needs a village to raise a child, mudah sekarang dilakukan dengan teknologi digital sekarang ini.

Tahukah anda bahwa
Stream
itu sama fungsinya dengan Youtube.
Yammer mirip banget dengan Facebook.
OneDrive sama dengan Google Drive.
Teams sama dengan Google Classroom.
Forms sama dengan Google Form.

 

Pemodelan Pendidikan Non Formal Yang Fleksibel

Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd. sebagai Kepala PP PAUD dan Dikmas Jawa Tengah, membuka Seminar Penerapan Model Hasil Pengembangan Tahun 2018 di PP Paud dan Dikmas Jateng, Jl Diponegoro No. 250, Ungaran, pada tanggal 24 Juli 2019.

Dengan gaya khasnya yang penuh semangat, pak Djajeng mengatakan, “Anak-anak di PNF jangan diajari persiapan UN saja, yang lebih penting adalah mengajari ketrampilan, vokasi, sebagai bekal hidupnya.

Dari data yang ada, anak-anak di PNF yang melanjutkan jenjang pendidikannya ke universitas tidak lebih dr 30 %. Sedangkan 70% lebih, mereka langsung kerja dan hidup dengan kompetensinya. Jadi, fokus PKBM mustinya 70% untuk kompetensi, bukan hanya mata pelajaran saja. Kalau hanya untuk persiapan UN, tak perlu belajar 3 tahun. Waktu 3 tahun itu perlu dimanfaatkan untuk ketrampilan lifeskill.”

Selanjutnya beliau mengatakan bahwa pemodelan PNF yang bagus dan fleksibel, dimana belajarnya bisa kapan dan dimana saja, dikembangkan untuk menguatkan kompetensi.

Jangan sampai pendidikan PNF nantinya justru lebih kaku dari pendidikan formal, dengan mengahabiskan waktu pendidiknya dalam membuat RPP yang rumit setiap tahunnya, yang bahkan mengurangi waktu pendidik terhadap peserta didiknya.

Dan P2PNF Ungaran telah turut serta dalam mengembangkan model yang fleksibel ini dengan memanfaatkan teknologi, supaya lebih efektif dan efisien. Sehingga mengurangi tugas administratif dan tatap muka supaya biaya lebih murah.

Pemodelan sistem online banyak membantu pendidikan jaman skrg dan memudahkan konsentrasi peserta didik kepada kompetensinya. Model ini dibiayai oleh negara, jadi mesti kita manfaatkan.

Setelah pembukaan yang sangat memberikan angin segar kepada sistem pembelajaran online di PKBM ini, acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian sesi peserta bagi yang mengikuti pemodelan PAUD, Paket B dan modul mata pelajaran kimia.

Di sesi Pengayaan Mata Pelajaran Kimia Paket C IPA Kelas XII Melalui MOOC, ibu Petty dan Ibu Yuyun memberikan paparan tentang bagaimana memanfaatkan teknologi informasi bagi peserta didik PNF.

P2PNF Ungaran tengah mengembangkan model pembelajaran Kimia di kelas XII kurikulum 2013 dengan memanfaatkan MOOC (Massive Open Online Courses). Kemudahannya dan juga pengayaan bagi mata pelajaran tersebut.

Seminar sehari seperti ini memberikan banyak dukungan kepada PKBM yang terus berusaha meningkatkan layanannya kepada masyarakat dalam menyambut era digital dan global.