Baru Mulai Memasukan Anak Ke PKBM? Simak Peran Yang Bisa Diambil Orangtua Dalam PKBM

Baru Mulai Memasukan Anak Ke PKBM? Simak Peran Yang Bisa Diambil Orangtua Dalam PKBM

Pendidikan tak hanya menjadi salah satu jalan seseorang bisa memperoleh kesuksesan di masa mendatang, pendidikan juga memberikan ketrampilan bagi seseorang dalam menjalani hidup kedepannya. Dulu pendidikan identik dengan memasukan anak ke sekolah formal, namun kini banyak cara dalam memberikan pendidikan terbaik untuk anak. Salah satu sistem pendidikan yang baik untuk pertumbuhan anak adalah PKBM.

 

Pendidikan alternatif seperti PKBM memiliki cara yang tentu yang berbeda dalam prakteknya. Di sekolah formal peran serta orangtua sangatlah minim, sedangkan sistem PKBM orang tua menjadi partner belajar untuk anak. PKBM bukan berarti memindahkan gaya pendidikan formal ke rumah, bukan. Namun adanya komunikasi dua arah yang membuat anak menjadi lebih berani bereksplorasi. Tentunya dalam hal ini membutuhkan peran orangtua yang cukup besar pada proses pendidikan anak.

Selain sebagai penuntun, peran orangtua dalam PKBM juga bisa menjadi fasilitator dan coach. Sebagai fasilitator, tentu Anda harus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak dalam menunjang kompetensi, keterampilan, serta potensi yang ingin anak kembangkan. Sedangkan sebagai coach, Anda memiliki tugas untuk memotivasi atau memberikan dorongan positif pada anak agar mereka tetap bersemangat dalam menjalani proses pendidikan PKBM. Coaching ini sangat diperlukan, mengingat jika selama proses belajar anak akan menemui rasa bosan, jenuh, tidak percaya diri bahkan sampai patah semangat.

Apalagi beberapa anak biasanya menjalani proses belajar hanya sekadar untuk memenuhi perintah orangtuanya. Padahal salah satu tujuan dari PKBM sendiri adalah membangun sikap belajar yang mandiri pada anak. Jika dilakukan atas dasar keterpaksaan tentu tujuan pendidikan akan sulit dicapai. Oleh sebab itu banyak cara yang perlu diubah jika Anda sudah benar-benar siap dalam memberikan pendidikan alternatif untuk anak Anda.

Sebagai orangtua, mungkin saja Anda mengalami hal-hal yang juga anak alami. Namun disinilah proses bagaimana membentuk kembali ikatan yang sehat antara Anda dan buah hati. Pendidikan alternatif tak hanya memberikan cara lain dalam pengajaran, namun juga bisa memperkuat relasi antara anak dan orangtua jika dilakukan dengan semestinya. Untuk itu, orangtua perlu belajar bagaimana kondisi suasana hati anak sebab akan mempermudah dalam prosesnya jika dijalani dengan suasana hati yang senang dan gembira.

Tentu hal ini sangat berbeda jika anak belajar di sekolah formal. Dimana orangtua hanya terima bersih dan tidak bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan anak selama di sekolah. Orangtua tak terlalu memikirkan kenyamanan anak selama proses belajarnya di kelas. Apalagi jarang sekali sekolah yang memberikan laporan terkait perkembangan anak di sekolah kepada orangtua diluar perkembangan akademis. Orangtua hanya dibutuhkan pada proses kenaikan kelas dimana Anda akan mengambil rapor anak. Hasil belajar anak hanya bisa kita lihat melalui rapor itu saja. Padahal bentuk prestasi anak bukan hanya tentang nilai yang bagus, namun juga banyak dimensi lain yang patut diketahui orangtua dalam kesuksan pencapaian pendidikan anak.

Sebagai orangtua tentu Anda tidak ingin anak menjadi sosok  yang tertinggal hanya karena tidak memperoleh kenyamanan dalam belajar atau metode belajar yang diberikan kurang tepat. Dalam hal ini, peran orangtua sebagai support system sangat dibutuhkan.

Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara memperkenalkan konsep TRI SENTRA. Konsep ini terdiri dari lingkungan rumah (alam keluarga), lingkungan sekolah (alam perguruan), dan lingkungan sebaya (alam pergaulan). Ketiga hal tersebut perlu dalam proses belajar anak, dimana lingkungan rumah, lingkungan sekolah/belajar, dan lingkungan sebaya saling terhubung sehingga proses belajar akan lebih optimal.

PKBM menggabungkan konsep TRI SENTRA, dimana anak akan belajar dengan tutor yang berkompeten. Selain itu proses belajar PKBM bisa dilakukan privat dan membangun intensitas yang baik antara pengajar dan peserta didik sehingga anak akan merasa lebih bebas untuk bertanya. PKBM bukan hanya kegiatan belajar secara privat saja namun juga banyak kegiatan lain yang turut mendukung perkembangan anak seperti study club dan ektrakulikuler. Study club dan ekstrakulikuler bukan hanya mengasah kemampuan anak saja, namun juga melatih kemampuan mereka bersosial dengan teman sebaya atau teman yang memiliki minat yang serupa. Tentu kegiatan PKBM tidak dapat berjalan lancar tanpa ada dukungan dan peran yang besar dari orangtua.

Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari PKBM. Meskipun proses belajar cukup berbeda dengan sekolah formal, tapi Anda tak perlu khawatir, sebab banyak program PKBM yang menyediakan kurikulum berbasis akademis yang  menyediakan materi pembelajaran akademis, sosial, budaya, seni hingga pembentukan karakter anak. Semoga dengan artikel ini dapat membantu anda dalam merencanakan pendidikan anak.

 

 

Demikian artikel ini kami buat semoga memberikan gambaran bagi anda tentang serba serbi dunia pendidikan. Apabila ada pertanyaan tentang pendidikan alternatif Anda bisa hubungi kami di https://piwulangbecik.sch.id untuk informasi lebih lanjut.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply