Pahami Rancangan PKBM Sebelum Memulainya

Pahami Rancangan PKBM Sebelum Memulainya

“Setiap Orang Menjadi Guru, Setiap Rumah Menjadi Sekolah” Ki Hajar Dewantara

Pasti kita semua setuju bukan, jika pendidikan adalah hal yang sangat penting. Setiap pribadi tentu punya kewajiban belajar selama ia masih hidup, akan tetapi belajar bukan hanya di satu tempat saja. Belajar bisa dilakukan dimana pun dan diajarkan oleh siapapun. Seperti kutipan di atas, rumah juga bisa menjadi tempat belajar yang nyaman untuk anak. Menyekolahkan anak di rumah, mungkin terdengar tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Kini sudah banyak orangtua yang memilih metode belajar Pahami Rancangan PKBM Sebelum Memulainya dibanding sekolah formal untuk anaknya. Memang, Pahami Rancangan PKBM Sebelum Memulainya menawarkan banyak kelebihan mulai dari kurikulum dan tutor yang bisa spesialis di bidangnya, memaksimalkan bakat dan hobi anak, proses belajar yang lebih fokus dan lain sebagainya.

 

Meskipun PKBM merupakan salah satu pendidikan alternatif yang menjanjikan, namun ada beberapa hal yang perlu kita siapkan terlebih dahulu, salah satunya seperti rancangan PKBM. Rancangan ini akan menjadi acuan Anda dalam menjalankan metode pembelajaran PKBM yang umumnya berisi tentang aturan yang mengontrol anggota keluarga untuk tetap pada jalur yang tepat agar tujuan dari pendidikan bisa tercapai. Rancangan PKBM umumnya berisi:

  • Latar belakang memilih PKBM
  • Prinsip PKBM
  • Tujuan PKBM (bersifat jangka panjang)
  • Langkah-langkah mewujudkan tujuan pendidikan
  • Buat tujuan jangka pendek

Sebelum membuat rancangan PKBM sebaiknya ada yang perlu Anda perhatikan, beberapa hal diantaranya seperti:

1.      Mendalami lagi tentang PKBM

Masih banyak yang keliru kalauPKBM hanyalah memindahkan proses belajar berada di rumah. PKBM merupakan metode belajar yang telah disusun dengan pemilihan kurikulum dan materi pembelajaran yang tepat serta tutor yang berkompeten. Jadi PKBM tidak seperti les mata pelajaran di rumah. Untuk itu, sebelum membuat rancangan Anda perlu memahami PKBM secara matang dan mendalam.  Anda bisa mulai mencari tahu bagaimana prinsip, ide, dan cara kerjanya. Dalam PKBM orangtua adalah pihak bertanggung jawab penuh atas pendidikan anak. Untuk itu, perkaya pemahaman Anda dengan informasi-informasi di internet ataupun langsung mencari informasi pada lembaga pendidikan yang menyediakan layananPKBM seperti Piwulang Becik.

2.      Jangan ragu untuk berdiskusi dengan praktisi PKBM

Anda tak perlu bingung kemana tempat untuk berkonsultasi atau dengan siapa harus bertanya terkait PKBM. Saat ini banyak praktisi PKBM yang rajin membagikan tips melalui blog ataupun media sosial. Anda bisa menanyakan hal yang belum dipahami melalui platform online tersebut.

3.      Pahami latar belakang dan tujuan dari PKBM

Tujuan dan alasan Anda memilihPKBM tentu berbeda dengan orang lain.  Mungkin ada orangtua yang ingin anaknya memiliki keterampilan khusus, ada pula orangtua yang ingin mengawasi secara langsung pendidikan anaknya, dan lain sebagainya. Untuk memahami poin ini Anda bisa berdiskusi dengan pasangan, meminta rekomendasi orang terdekat, ataupun meminta pendapat dari sang anak. Ingat, jangan ragu melibatkan anak dalam mengurus pendidikannya, karena merekalah yang akan menjalani pendidikan tersebut.

Lalu bagaimana bentuk rancangan PKBM?

Sebenarnya tidak ada standar khusus bagaimana bentuk dari rancangan PKBM  itu sendiri. Beberapa orangtua umumnya membuat rancangan sederhanan dengan menetapkan tujuan pendidikan, misalnya agar anak terampil dalam bidang sains, sosial ataupun seni rupa. Anda juga bisa langsung menuliskan secara detail dari 5 poin rancangan PKBM di atas. Selain itu, beberapa orangtua juga menyertakan catatan penting terkait kepribadian anak seperti ingin menumbuhkan rasa ingin tahu anak, menyayangi orangtua, menumbuhkan rasa simpati, dan lain-lain.

Umumnya pemilihan rancangan PKBM di dasari oleh tujuan yang ingin dicapai anak kedepannya. Anak yang punya keinginan untuk melanjutkan ke jenjang universitas umumnya akan lebih fokus di bidang akademis sesua pada kurikulum PKBM. Sedangkan keluarga yang ingin anak mendalami potensi dan bakat yang dimiliki, biasanya akan membuat kurikulum yang sifatnya eksploratif. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam menyusun rencana pendidikan anak.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply