Baru Mulai Memasukan Anak Ke PKBM? Simak Peran Yang Bisa Diambil Orangtua Dalam PKBM

Baru Mulai Memasukan Anak Ke PKBM? Simak Peran Yang Bisa Diambil Orangtua Dalam PKBM

Pendidikan tak hanya menjadi salah satu jalan seseorang bisa memperoleh kesuksesan di masa mendatang, pendidikan juga memberikan ketrampilan bagi seseorang dalam menjalani hidup kedepannya. Dulu pendidikan identik dengan memasukan anak ke sekolah formal, namun kini banyak cara dalam memberikan pendidikan terbaik untuk anak. Salah satu sistem pendidikan yang baik untuk pertumbuhan anak adalah PKBM.

 

Pendidikan alternatif seperti PKBM memiliki cara yang tentu yang berbeda dalam prakteknya. Di sekolah formal peran serta orangtua sangatlah minim, sedangkan sistem PKBM orang tua menjadi partner belajar untuk anak. PKBM bukan berarti memindahkan gaya pendidikan formal ke rumah, bukan. Namun adanya komunikasi dua arah yang membuat anak menjadi lebih berani bereksplorasi. Tentunya dalam hal ini membutuhkan peran orangtua yang cukup besar pada proses pendidikan anak.

Selain sebagai penuntun, peran orangtua dalam PKBM juga bisa menjadi fasilitator dan coach. Sebagai fasilitator, tentu Anda harus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak dalam menunjang kompetensi, keterampilan, serta potensi yang ingin anak kembangkan. Sedangkan sebagai coach, Anda memiliki tugas untuk memotivasi atau memberikan dorongan positif pada anak agar mereka tetap bersemangat dalam menjalani proses pendidikan PKBM. Coaching ini sangat diperlukan, mengingat jika selama proses belajar anak akan menemui rasa bosan, jenuh, tidak percaya diri bahkan sampai patah semangat.

Apalagi beberapa anak biasanya menjalani proses belajar hanya sekadar untuk memenuhi perintah orangtuanya. Padahal salah satu tujuan dari PKBM sendiri adalah membangun sikap belajar yang mandiri pada anak. Jika dilakukan atas dasar keterpaksaan tentu tujuan pendidikan akan sulit dicapai. Oleh sebab itu banyak cara yang perlu diubah jika Anda sudah benar-benar siap dalam memberikan pendidikan alternatif untuk anak Anda.

Sebagai orangtua, mungkin saja Anda mengalami hal-hal yang juga anak alami. Namun disinilah proses bagaimana membentuk kembali ikatan yang sehat antara Anda dan buah hati. Pendidikan alternatif tak hanya memberikan cara lain dalam pengajaran, namun juga bisa memperkuat relasi antara anak dan orangtua jika dilakukan dengan semestinya. Untuk itu, orangtua perlu belajar bagaimana kondisi suasana hati anak sebab akan mempermudah dalam prosesnya jika dijalani dengan suasana hati yang senang dan gembira.

Tentu hal ini sangat berbeda jika anak belajar di sekolah formal. Dimana orangtua hanya terima bersih dan tidak bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan anak selama di sekolah. Orangtua tak terlalu memikirkan kenyamanan anak selama proses belajarnya di kelas. Apalagi jarang sekali sekolah yang memberikan laporan terkait perkembangan anak di sekolah kepada orangtua diluar perkembangan akademis. Orangtua hanya dibutuhkan pada proses kenaikan kelas dimana Anda akan mengambil rapor anak. Hasil belajar anak hanya bisa kita lihat melalui rapor itu saja. Padahal bentuk prestasi anak bukan hanya tentang nilai yang bagus, namun juga banyak dimensi lain yang patut diketahui orangtua dalam kesuksan pencapaian pendidikan anak.

Sebagai orangtua tentu Anda tidak ingin anak menjadi sosok  yang tertinggal hanya karena tidak memperoleh kenyamanan dalam belajar atau metode belajar yang diberikan kurang tepat. Dalam hal ini, peran orangtua sebagai support system sangat dibutuhkan.

Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara memperkenalkan konsep TRI SENTRA. Konsep ini terdiri dari lingkungan rumah (alam keluarga), lingkungan sekolah (alam perguruan), dan lingkungan sebaya (alam pergaulan). Ketiga hal tersebut perlu dalam proses belajar anak, dimana lingkungan rumah, lingkungan sekolah/belajar, dan lingkungan sebaya saling terhubung sehingga proses belajar akan lebih optimal.

PKBM menggabungkan konsep TRI SENTRA, dimana anak akan belajar dengan tutor yang berkompeten. Selain itu proses belajar PKBM bisa dilakukan privat dan membangun intensitas yang baik antara pengajar dan peserta didik sehingga anak akan merasa lebih bebas untuk bertanya. PKBM bukan hanya kegiatan belajar secara privat saja namun juga banyak kegiatan lain yang turut mendukung perkembangan anak seperti study club dan ektrakulikuler. Study club dan ekstrakulikuler bukan hanya mengasah kemampuan anak saja, namun juga melatih kemampuan mereka bersosial dengan teman sebaya atau teman yang memiliki minat yang serupa. Tentu kegiatan PKBM tidak dapat berjalan lancar tanpa ada dukungan dan peran yang besar dari orangtua.

Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari PKBM. Meskipun proses belajar cukup berbeda dengan sekolah formal, tapi Anda tak perlu khawatir, sebab banyak program PKBM yang menyediakan kurikulum berbasis akademis yang  menyediakan materi pembelajaran akademis, sosial, budaya, seni hingga pembentukan karakter anak. Semoga dengan artikel ini dapat membantu anda dalam merencanakan pendidikan anak.

 

 

Demikian artikel ini kami buat semoga memberikan gambaran bagi anda tentang serba serbi dunia pendidikan. Apabila ada pertanyaan tentang pendidikan alternatif Anda bisa hubungi kami di https://piwulangbecik.sch.id untuk informasi lebih lanjut.

Paket A Mulai Kelas 1 atau 4 ?

Paket A dimulai dari awal Tingkatan 1 (Kelas I).
Calon peserta didik bisa langsung ke Tingkatan 2 (Kelas IV) jika memiliki satu dari dua hal ini:
– sertifikat SUKMA Lanjutan (Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan), atau
– memiliki rapor kelas III semester genap SD/MI

Untuk diketahui, pembagian Tingkat dan Kelas saat ini adalah sebagai berikut:
– Tingkat 1 (Kelas I – III) – SD
– Tingkat 2 (Kelas IV – VI) – SD
– Tingkat 3 (Kelas VII – VIII) – SMP
– Tingkat 4 (Kelas IX) – SMP
– Tingkat 5 (Kelas X) – SMA
– Tingkat 6 (Kelas XI – XII) – SMA

Pembelajaran di Tingkat 1 (Kelas I – III)

Hakekat muatan kurikulum Tingkat 1 adalah : membaca, menulis dan berhitung (calistung). Tingkatan 1 lebih membutuhkan bahan ajar dengan pendekatan tematik, bukan mata pelajaran. Karena peserta didik (dalam usia sekolah) di tingkat 1 ini belum bisa membaca dan belajar secara mandiri.

Bahan ajar tematik ini berdasarkan silabus atau kompetensi dasar yang sudah diterbitkan oleh Kemendikbud. Bahan ajar ini bisa sangat berbeda antar wilayah, sesuai dengan kondisi dna lingkungan wilayahnya sendiri-sendiri.

referensi:
https://fauziep.com/tingkatan-1-tidak-ada-modul-kenapa/ (4 September 2020)

catatan:
Pbx sudah mencoba, tetapi belum mendapatkan kepastian apakah ujian utk mendapatkan sertifikat SUKMA ini bisa dikerjakan secara daring atau tdk, di era wabah corona ini. Mengingat saat ini banyak anak HS yg tdk pernah bersekolah sama sekali dan ketika menginjak usia 10 tahun, ingin langsung masuk kelas 4 SD (Tingkat 2). Dimana kebanyakan mereka belajarnya di https://www.ixl.com/ atau situs online lainnya, dengan hasil nilai yang bagus kalau dinilai dari *kemampuan calistung* nya.

Pembelajaran Jarak Jauh di Piwulang Becik

Wabah corona belum memperlihatkan adanya tanda penurunan jumlah yang terjangkit. Masih butuh waktu untuk mendapatkan kondisi normal seperti biasa. Demikian pula untuk dunia pendidikan.

Untuk mengurangi resiko terpapar wabah saat anak berangkat naik kendaraan umum dan berkumpul di dalam kelas, Piwulang Becik (PBx) memberikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sesuai Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah seperti tercantum dalam Surat Edaran nomor 15 tahun 2020 di bawah ini dan menyenangkan bagi anak dan orang tuanya. Siswa bukanlah obyek, tetapi subyek dari pendidikan itu sendiri. Karenanya PBx tidak pernah memindahkan detil tugas harian kelas konvensional kepada anak di rumah, dimana akan membebani anak dan orang tuanya.

Berikut adalah keterangan Teknis Pembelajaran Jarak Jauh di PBx.

Kelompok Bermain

KB di PBx adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) gabungan dari pendidikan nonformal dengan informal yang merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Anak-anak bermain dan berkegiatan dengan pendampingan di Student Club (SC) yang telah dipilih karena disenanginya. Anak didampingi oleh salah satu anggota keluarga atau kerabat di rumah dan juga pendamping di PBx melalui daring. Selain live meeting mingguan, orang tua bisa saling berdiskusi di SC yang disenangi tersebut. Pendamping juga akan memberikan informasi yang berguna sehingga bisa dibaca oleh orang tua.

SC adalah tempat dia bermain, belajar dan bersosialisasi, baik di dunia Pembelajaran Jarak Jauh atau pun saat bertemu dan bertatap muka. Cuplikan video ini adalah pendampingan SC Menggambar di live meeting PBx.

Tidak ada ujian kelulusan di KB, karena PAUD bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar. Peserta didik akan mendapatkan Laporan Perkembangan dan Pertumbuhan Anak, dan Surat Tanda Serta Belajar.

Pendidikan Kesetaraan Kelas 1 Sampai 3

PBx mengikuti Dinas Pendidikan RI dalam menerapakan model pembelajaran tematik di jenjang ini. Ada 8 tema yang diberikan kepada anak-anak dalam 1 tahun. Bahan ajar termatik ini mudah dibaca dan diunduh di Setara Daring yang disediakan oleh Dinas Pendidikan.

Kecepatan anak dalam membaca tema dan mengerjakan tugasnya berbeda-beda. Karena itu tidak ada jadwal UTS (Ujian Tengah Semester) atau UAS (Ujian Akhir Semester). Setiap anak akan menyelesaikan 4 tema di semester I dan 4 tema lagi di semester II, sehingga di akhir tahun, ke 8 tema tersebut akan diselesaikannya dan mendapatkan ketuntasan belajar.

Sedangkan pendalaman minat dan penumbuhan ketrampilan anak dilakukan di Student Club. Di sinilah anak bertumbuh bersama teman lainnya dan pendamping di lingkungan PBx.

Rapor diberikan kepada setiap anak jika tugas 8 tema sudah selesai dan mengumpulkan portofolio hasil pendalaman minat di SC, sesuai dengan Kontrak Belajar yang telah disepakati di awal tahun ajaran.

Pendidikan Kesetaraan Kelas 4 Sampai 9

PBx mengikuti Diknas Pendidikan RI dalam menerapkan model pembelajaran modular di jenjang ini. Ada 3 modul yang musti diselesaikan di setiap mata pelajaran wajib di semester I dan 2 modul di semester II. Kelima modul wajib tersebut diuraikan sebagai berikut:
– kelas 4 sampai 6: PKN, IPS, Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA.
– kelas 7 sampai 9: PKN, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA.

Bahan ajar modular yang mudah dibaca dan pengejaan soal yang sederhana ini dilakukan di Setara Daring yang disediakan oleh Dinas Pendidikan.

Sedangkan pendalaman minat dan penumbuhan ketrampilan anak di area STEAM (Science Technology Engineering Arts Mathematics) dilakukan di Student Club. Di sinilah anak bertumbuh bersama teman lainnya dan pendamping di lingkungan PBx yang berasaskan gotong royong.

Rapor diberikan kepada setiap anak jika tugas dan soal modular sudah selesai dan mengumpulkan portofolio hasil pendalaman minat di SC, sesuai dengan Kontrak Belajar yang telah disepakati di awal tahun ajaran.

Peminatan di Kelas 10 Sampai 12

Jenjang ini adalah kelanjutan dari jenjang sebelumnya yang modular:
– kelas 10 sampai 12: PKN, Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika.

Tetapi lebih spesifik lagi karena ada penjurusan sesuai dengan minat peserta didik :
– Peminatan Matematika dan Ilmu Alam: Matematika Peminatan, Biologi, Fisika, Kimia.
– Peminatan Ilmu Sosial: Sejarah Peminatan, Ekonomi, Sosiologi, Geografi.
– Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya: Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Bahasa Asing Lain, Antropologi.

Dengan Pembelajaran Jarak Jauh ini, peserta didik mempraktekan Merdeka Belajar di manapun, kapanpun dengan siapapun sesuai skillset yang sedang dibangunnya. Tutorial dengan bahan ajar yang luas dan pendamping yang berpengalaman dalam dunia pendidikan dan profesional. Berdiskusi dengan teman dan pendampingnya melalui Tatap Maya di Student Clubs. Yang mana semuanya ini akan membantu meningkatkan ke-Mandiri-an, disiplin, inisiatif diri dan semangat berkolaborasi warga belajar.

Ijazah

Tahun ajaran 2019/2020 yang telah berlalu, karena wabah corona, UN (Ujian Nasional) ditiadakan. Penggantinya adalah UPK (Ujian Pendidikan Kesetaraan) yang dilakukan sesuai dengan protokol wabah corona. PBx melakukan UPK daring dengan mekanisme yang sah dan legal mengikuti aturan Dinas Pendidikan. Peserta didik melakukan UPK melalui mobile phone atau PC di tempatnya masing-masing.

Tahun ajaran 2020/2021, UN juga ditiadakan. Tetapi mekanisme ujian belum dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan.

Surat Keterangan Lulus (SKL) diberikan setelah rapor selesai sesuai dengan Kontrak Belajar dan Berita Acara UPK (atau mekanisme lain yang akan ditentukan oleh Dinas Pendidikan). Dan Ijazah diberikan setelah PBx menerima kertas legal dari Dinas Pendidikan. Biasanya butuh waktu untuk mendapatkan lembar ijazah ini. Untuk sementara waktu, SKL bisa digunakan untuk pengurusan pendaftaran ke perguruan tinggi atau lainnya.

Keterangan lain bisa diperoleh dari tautan berikut:

– Pengenalan awal tentang PBx dan lingkungan belajarnya.
STEAM dengan asas gotong royong.
Pendapat anak tentang PBx SC
– Kegiatan Student Club Sinematografi
– Pendampingan Student Club Menggambar oleh kak Kliwon
Homeschooling dan Portofolio menurut Aar Sumardiono

PBx masih membuka pendaftaran bagi anak yg belum terdaftar bersekolah, untuk tahun ajaran 2020/2021.

Silakan isi formulir pendaftaran ini  sesuai dengan ketentuan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) untuk menghindari kesalahan penulisan nama di Dapodik, Rapor dan Ijazah. Dapodik menghendaki data rinci siswa, dimana memuat tinggi/berat badan, dll nya.

Kelengkapan dokumen bisa discan/foto secara jelas shg bisa dibaca, kmd email ke admin@piwulangbecik.org :
1. Akta Kelahiran
2. KK (Kartu Keluarga)
3. KTP Orang Tua/Wali/KTP Siswa (jika sudah mempunyai)
4. Foto (bisa difoto memakai telepon seluler)
5. Rapor sebelumnya
6. Ijazah Sebelumnya

Hormat kami,
Administrator PKBM Piwulang Becik

catatan:
pengisian formulir pendaftaran ini tidak serta merta diterima di PKBM Piwulang Becik. Jika tidak memenuhi syarat tersebut di atas, maka PKBM Piwulang Becik mempunyai hak untuk menolak pendaftaran tersebut.

Lingkungan Belajar

PBx tidak menyediakan bahan ajar yang canggih. Bukankah bahan ajar sekarang berlimpah di dunia dalam jaringan ini ? PBx juga tidak menyediakan pengajar yang hebat. Bukankah anak-anak sekarang ini lebih pintar dari yang mengajar?

PBx adalah sebuah lingkungan belajar. Tempat dimana seorang anak membutuhkan dan dibutuhkan oleh teman lainnya untuk saling memberi, menerima dan berbagi. Tempat dimana orang tua mendampingi anaknya, sekaligus anak dari keluarga lain dalam menjalani proses belajarnya. Tempat interaksi para orang tua. PBx adalah sebuah lingkungan keluarga yang sedang mengarungi belajar sepanjang hayat secara bersama.

Karena belajar sepanjang hayat adalah proses dalam menjalani pembelajaran yang sedang dan terus berlangsung dengan kesadaran, keikhlasan dan dorongan yang timbul dari diri sendiri dalam upayanya mencari dan mendalami ilmu. Perlu suasana dan lingkungan yang mendukung proses belajar supaya berkelanjutan.

Suasana yang tidak saling menuntut dan membebani. Tetapi saling memberi dan berbagi.

Dalam lingkungan seperti inilah pendamping dan anak berinteraksi dalam mengembangkan kepribadian dan kompetensinya di Student Clubs, dan para orang tua berbagi pengalaman di PBx Talk.

Lingkungan dimana anak-anak mematuhi aturan pemerintah untuk mengerjakan soal-soal modular K13, sekaligus menekuni Kompetensi dengan melaporkan Portofolionya. Mengikuti aturan pemerintah dengan mendaftarkan anak-anak di Dapodik (Data Pokok Peserta Didik) sehingga mendapatkan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional), dari Kelompok Bermain (TK/PAUD) sampai Setara SMA (IPA/IPS). Mengeluarkan Rapor, yang nilainya tidak hanya berasal dari nilai kuantitatif soal modular, tetapi juga nilai kualitatif portofolio dan kegiatannya di Student Clubs. Mengikuti proses Akreditasi dan mendapatkannya.

PBx senantiasa berbenah diri untuk memberi dan menjaga lingkungan belajar saat ini, supaya kita tidak takut menghadapi perkembangan jaman nanti …

Tertarik untuk bersama membangun lingkungan seperti ini di PBx (PKBM Piwulang Becik), silakan mendaftar di tautan ini.

Aar Sumardiono : HS & Portofolio

Berikut adalah tulisan mas Aar Sumardiono di WAG Sahabat Piwulang Becik.

***
Saya tadi membuat sedikit tulisan di medsos tentang portofolio karya. Memenuhi permintaan @PKBM Piwulang Becik untuk berbagi, saya tulis ulang teksnya dan saya bagikan di sini. Semoga bermanfaat untuk teman2 PBx.

Homeschooling

Proses HS itu memang asyik sekaligus menantang. Dalam sistem persekolahan, semua hal berkaitan materi belajar dan cara belajar sudah ditetapkan oleh sistem. Orangtua tidak perlu mikir. Anak seperti naik kereta yang berjalan di atas rel menuju tujuan.

Nah, saat HS itu yang paling menantang adalah proses kustomisasi. Pada satu sisi, memberikan fleksibilitas maksimal pada kita untuk mengkustom materi & proses pendidikan sesuai anak. Pada sisi lain, bisa menimbulkan kekusutan karena kita harus mikir satu-persatu mulai hulu hingga hilir.

Tantangan bagi orangtua adalah membantu anak mengidentifikasi skill apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi Pro, kemudian mengidentifikasi posisi saat ini dan merancang proses yang diperlukan untuk menaikkan skill anak di dunia itu. Anak mungkin tidak akan menjadi game master pro. Tapi stimulasi itu memastikan anak skill nya naik terus.

Tugas kita sebagai orangtua adalah mengidentifikasi skills dan jenjang/tangga untuk naik level sesuai kecepatan masing-masing. Di tengah jalan bahkan ada kemungkinan anak belok arah sehingga kita perlu mengidentifikasi skills set dan tangga yang baru, hehehe …

Portofolio

Dalam HS, kesempatan besar kita ada di portofolio (bukan di ijazah kesetaraan). Setiap anak perlu menyusun portofolio sesuai minat / keterampilan / kemampuan yang menjadi kekuatan masing-masing.

Portofolio kalau dalam pemahaman saya tak harus berupa karya, tapi merupakan representasi skill. Menjadi panitia kegiatan juga adalah portofolio. Menurut saya, kuncinya adalah dikenali jenis keahlian / skills dan bisa terus dinaikkan kualitasnya.

Portofolio tidak harus berupa acknowledgement dari orang lain, bisa juga identifikasi pertumbuhannya. Dungeon master atau game master adalah sebuah keahlian, karena ada orang yang memiliki profesi tersebut.

Portfolio Karya

Salah satu proses penting dalam homeschooling anak-anak kami adalah menyusun portofolio karya. Tata (15 tahun) baru saja menyelesaikan proses membuat portofolio karya, yang merupakan jejak pengalaman belajarnya selama 3 tahun (2018-2020).

Apa itu Portfolio Karya ? Portfolio karya adalah dokumentasi yang terkurasi dari proses pembelajaran anak yang menunjukkan pertumbuhan kapasitas dalam berkarya. Berbeda dengan rapor akademis yang berfokus untuk menilai pemahaman terhadap materi belajar, portofolio lebih mencatat pengalaman dan output yang dihasilkan dari proses belajar.

Output bisa berupa dokumentasi hasil karya anak misalnya gambar, foto, video, lagu, tarian; tulisan dalam bentuk puisi / cerpen / riset; kegiatan yang pernah dilakukan, dan milestone pencapaian yang diraih dalam sepanjang proses belajarnya. Portofolio menunjukkan kualitas keterampilan anak pada sebuah titik tertentu.

Portofolio Yudhis (kakaknya) memiliki irisan beberapa kegiatan yang sama dengan adiknya sekaligus memiliki minat/kekuatan yang berbeda.

Manfaat Portofolio Karya

Dalam pengalaman keluarga kami, proses penyusunan portofolio semacam ini bermanfaat untuk menjadi pondasi anak saat masuk ke jenjang SMA. Dengan portofolio yang dimiliki, anak memiliki catatan skills dan output nyata. Catatan ini sangat bermanfaat untuk proses pengembangan di tingkat selanjutnya.

Portofolio juga bisa menjadi alat komunikasi dengan pihak lain untuk kolaborasi dan mendapatkan pengalaman lanjut. Dalam pengalaman kami sebelumnya, kesempatan magang menjadi lebih terbuka ketika employer / perusahaan / tokoh melihat portofolio karya yang sudah dihasilkan anak.

Service Learning

Dalam konteks keluarga, kami menjadikan proses penyusunan portofolio sebagai bagian dari service learning. Dalam konsep service learning, belajar bukan hanya proses menerima pengajaran, tapi juga proses aktif menggesekkan pengetahuan dan keterampilan anak untuk berkontribusi dunia nyata. Dalam praktek umum yang kita kenal, contoh service learning adalah KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan KP (Kerja Praktek) saat menjelang lulus kuliah.

Dengan kebiasaan mengasah keterampilan anak dan menyusun portofolio, anak akan memiliki bekal berkarya dan berkontribusi di masyarakat sejak remaja. Proses pelayanan dan kontribusi ke masyarakat bisa dilakukan sejak remaja, tak harus menunggu setelah usai kuliah nanti.

Semoga bermanfaat
***

Ujian Pendidikan Kesetaraan

Tidak perlu menunggu tahun depan, ternyata tahun ini Ujian Nasional sudah ditiadakan.

Pemerintah dan diknas mengambil kebijakan yang sangat tepat dalam menanggulangi wabah virus corona sekarang ini. Berkumpul dalam jumlah banyak menghadapi resiko yang tinggi terpapar virus corona dari pembawa (carrier) yang sudah untuk dideteksi saat ini.

Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) telah menggantikan Ujian Nasional. Peserta didik tidak perlu datang ke lokasi diadakannya UPK, karena bisa diselenggarakan secara online (daring). Mekanisme dan prosedur legalitasnya pun sudah disiapkan.

Pun, jika sekolah atau PKBM belum mampu menyediakan layanan UPK secara daring, nilai ijazah bisa didapatkan dari hasil rapor semester 1 sampai 5 dan juga hasil penilaian kualitatif lainnya, seperti portofolio.

PKBM Piwulang Becik (PBx) tentu sudah siap dengan perubahan kebijakan ini, karena sedari awal kami telah menyediakan layanan daring. Baik itu dengan LMS (Learning Management System) nya diknas: Setara Daring, atau pun Google Suite dan juga Microsoft Offie 365 Education.

Ketiga sistem tersebut memberikan layanan yang memudahkan peserta didik dan juga orang tua dalam proses pembelajaran. Sharing dari orang tua pun sangat memungkinkan, sehingga bisa dinikmati oleh warga PBx dimana pun berada.

Semoga, dengan berhasilnya perubahan UN ke UPK secara daring ini, dilanjutkan dan ditingkatkan lagi di tahun depan.

Syarat Ikut UN

Akhir-akhir ini kami menerima banyak permintaan dari para praktisi HS yang anaknya ingin langsung dimasukkan ke kelas 6 SD, 9 SMP atau 12 SMA supaya bisa mengikuti UN tahun ajaran 2019/2020, tanpa mempunyai rapor kelas 4&5 atau 7&8 atau 10&11 sebelumnya. Tidak mempunyai rapor 4&5 karena sebelumnya tidak pernah mendaftarkan diri ke PKBM. Atau, setelah mendapatkan ijazah SD atau SMP, kemudian tidak pernah mendaftarkan lagi ke PKBM. Inginnya mendaftar saat akan UN saja.

Praktek seperti ini sudah menjadi kebiasaan sedari dulu sampai sekarang di berbagai PKBM. Dan mereka menyangka bahwa PKBM Piwulang Becik (PBx) juga melakukan hal yang sama. Padahal tidak.

Walau pun PBx adalah PKBM yang HS Friendly, tetapi kami adalah lembaga yang mendidik anak-anak untuk mengikuti aturan negara.

Mengikuti aturan negara adalah kewajiban setiap warga negara. Apalagi dengan sistem pendidikan yang baru ini, sebenarnya sudah banyak kemudahan yang diberikan oleh negara kepada para praktisi HSer, seperti: Sistem Modular, Project Based Education dan prinsip No One Left Behind.

Jadi, mohon untuk teman-teman HSer dan PKBM lainnya, ikutilah aturan pemerintah. Jadikan ini sebagai momentum untuk membela negara kita sendiri. Jika bukan kita … siapa lagi?

Tanya Jawab Seputar PKBM PBx saat Kunjungan Teman PHI

Hari Rabu 26 Desember 2018 lalu, tim PHI (Perkumpulan Homeschooler Indonesia)  berkunjung ke PKBM Piwulang Becik.

Sebelum jam 8 pagi, mbak Ellen Kristi dan mbak Anggrahenny C Putri dari Semarang telah hadir terlebih dahulu. Beberapa saat kemudian mbak Noor Aini Prasetyawati dengan putranya, R, dari Solo hadir. Dan setelah beberapa waktu, mas Sapta Nugraha dari Yogyakarta bergabung. Diskusi menjadi lebih seru.

Cukup lama juga, sekitar 5 jam lebih, kami berbincang seputar hal ihwal homeschooling di tanah air. Dan berikut adalah sedikit ringkasan dari hasil perbincangan kami tersebut, yang bisa jadi juga adalah pertanyaan-pertanyaan dari banyak teman tentang PKBM Piwulang Becik (PBx).

pendidikan yang berakar kuat dalam budayanya sendiri

tetapi terhubung dengan budaya dunia luar yang lebih luas

  1. PBx bukanlah pkbm berlabel homeschooling, lembaga homeschooling atau perkumpulan homeschooler yang dilembagakan. PBx terbuka bagi semua, baik itu HSer, siswa sekolah formal atau nonformal dari PKBM lain pun bisa ikut belajar dan berkegiatan di PBx. Tidak terbatas untuk siswa dari Salatiga saja, siswa dari seluruh Indonesia juga bisa bergabung dengan mengikuti kelas dan tutorial online.
  2. PBx menerapkan sistem belajar modular online dari Setara Daring Kemdikbud ; sebuah LMS ( Learning Management System ) yang track record pembelajaran siswanya diakui oleh diknas, dimana siswa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai Kontrak Belajar.
  3. Tatap Muka peserta didik dan orang tua dengan PBx dilakukan di simpul PBx, saat berkunjung ke PBx atau PBx yang mengunjungi peserta didik. Juga disediakan pembelajaran secara online dan tutorial. Dengan sistem modular, ujian modul sesuai dengan Kontrak Belajar masing-masing yang telah disetujui di awal. Dan ini menggantikan UTS dan UAS (dengan jadwal yang telah ditentukan secara serentak).
  4. PBx tidak memungut/menarik/mengutip biaya pendidikan kepada peserta didik. Tapi kami memberikan kesempatan kepada orang tua jika ingin memberikan sumbangan secara sukarela. Sumbangan tersebut akan kami catat dengan rapi dan bisa disalurkan lewat rekening yayasan pendidikan.
  5. Bagi anak yatim dan/atau tidak mampu, PBx justru tidak mau menerima sumbangan. PBx dengan senang hati memberikan pelayanan yang penuh kepada mereka, sama seperti lainnya, tanpa dibedakan. PBx selalu mengusulkan mereka di program pemerintah KIP (Kartu Indonesia Pintar).
  6. PBx tidak akan menerima permintaan untuk pembuatan rapor atau ijazah secara ilegal. PBx berkomitmen untuk taat peraturan, tidak melanggar hukum. PKBM dan pemerintah telah memberikan banyak kemudahan kepada praktisi homeschooler atau siswa informal/nonformal. Jalur yang baik, benar dan legal bisa ditempuh … jadi tidak ada alasan untuk mencari celah secara ilegal.
  7. PBx akan memandu keluarga menyusun portofolio anak secara disiplin dan rapi. Mengumpulkan Portofolio wajib dibuat oleh setiap anak didik sebagai pembelajaran akan pentingnya membangun skilset sedari dini. Karir anak dirintis dan ditekuni sedari dini, bukan nanti. Dimulai dari yang sederhana dan yang mampu dilakukan saat ini.
  8. Karenanya PBx menuntut komitmen anak dan orangtua untuk disiplin membaca materi, mengerjakan tugas dan evaluasi sesuai arahan pemerintah. Walau ini tidak bisa diartikan memindahkan kurikulum sekolah formal ke rumah, karena kurikulum pendidikan non formal dari pemerintah sudah sangat memberikan kebebasan kepada para siswa untuk menjalankan program atau proyeknya sendiri secara mandiri. Dan PBx mengakomadasikan hal ini ke dalam sistem pembelajarannya, project based education.
  9. PBx bukanlah lembaga bimbingan belajar. Tidak ada pembelajaran secara reguler untuk setiap mata pelajaran. Tetapi PBx bersedia membimbing siswa yang akan menghadapi UN atau mengambil UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) seperti yang telah dilakukannya selama ini, baik siswa dari PKBM PBx, PKBM lain, atau pun sekolah formal lainnya.
  10. PBx bukanlah sebuah agen atau biro konsultan untuk bersekolah ke luar negeri, tetapi PBx bersedia untuk berbagi pengalaman kepada anak yang hendak melanjutkan kuliah ke luar negeri.
  11. PBx bukanlah sekolah, mengajar atau tempat ujian kurikulum internasional. Tetapi dengan pengalamannya, PBx bersedia untuk memberikan info seputar ujian Cambridge IGCSE/A-Level (British Curriculum) dimana di Indonesia, seorang HSer bisa ikut Ujian IGCSE sebagai Private Candidates di tempat-tempat yang tersebut di situs tersebut. Atau mengambil SAT (American Curriculum) yang juga mempersilakan HSer untuk hanya mengikuti ujian SAT saja tanpa bergabung ke sekolah internasional sebagai Home-Schooled Students.
  12. Peserta didik wajib datang ke kota Salatiga untuk mengikuti UN.

Wuih, banyak juga yang sudah dibahas dan didiskusikan. Paling tidak, ini akan memberikan gambaran luas tentang dunia pendidikan non formal, homeschooling dan menjadikan PKBM HS-Friendly.

Terimakasih atas kehadiran dan info-info yang telah dibawa oleh para pegiat PHI. Mari kita bersama-sama memajukan pendidikan di negeri ini. Dan terimakasih atas hadiah buku Cinta Yang Berpikir nya dari mbak Ellen Kristi.

Belajar Menahan Diri

Makanlah seperlunya.
Tidak semua yang tersedia
musti habis untuk dirinya.
Ingatlah teman lainnya.

Perut ada batasnya.
Butuh ruang antara.
Berjejal, sumpek jadi susah mencerna.
Bukan sehat, nanti jatuh sakit jadinya.

Kalau terlalu sering mencerna,
kapan kerjanya.

Nafsu perlu terkendali.
Belajarlah menahan diri.

Read more

Kesenian Yang Berdampak

Dengan semangat berangkat dari yang mampu , anak-anak mulai berlatih menggambarkan pesan yang akan disampaikan, yang sebenarnya berisi sebuah cerita dari kejadian yang ada di sekitarnya. Dengan begitu mereka melatih kepedulian dari konteks kejadian.

Misal: mengatur sandal dengan rapi, makan jangan berlebihan, berjalanlah dengan sadar, parkir sepeda yang benar, belajar menahan diri, dsbnya.

Kak Kliwon dan Mas Wegig mendampingi proses belajar anak-anak ini. Semua usia dan kemampuan berada dalam kelas yang sama, karena kami dan anak-anak berlatih saling menghargai proses teman lainnya. Kita menghargai ide-ide asli mereka.

Setelah itu, mereka bisa menceritakan kembali gambarnya.

Dari sinilah kakak-kakak pendamping belajar dari anak-anak tentang kepedulian. kemudian kepedulian dan ide dari gambar anak-anak tersebut diterjemahkan lagi oleh kak Kliwon dan mas Wegig menjadi gambar seperti yang telah kita kirim sebelum-sebelumnya itu.

Di awal, kakak menjadi guru, tetapi kemudian kakak berguru kepada murid untuk kepedulian dan idenya.

Dan ternyata karya anak dan pendamping ini berdampak dalam keseharian mereka.

Mereka merasa dihargai, saling peduli dan saling menasehati.